Selain mengalami peningkatan produktivitas, klaster juga mengalami peningkatan kapasitas pemanfaatan teknologi digital melalui Paket Smart Agriculture dan Precision Farming, dan optimalisasi penggunaan pupuk organik.
Disamping itu, Program pengembangan klaster padi Gapoktan Harapan akan dilakukan secara bertahap dan multiyear (2022-2027). Tahun 2022 lalu hingga awal tahun 2023 ini merupakan tahun pertama program yang berfokus pada kegiatan budidaya pertanian. Gapoktan Harapan diharapkan dapat mendorong petani mampu melaksanakan teknologi budidaya padi dan implementasi program digital farming sesuai dengan praktik budidaya yang baik.
Baca Juga: Meski di Perkotaan, Petani Surabaya Mampu Panen 22,4 Ton Padi di Lahan Pemkot
“Kami berharap, program demplot menggunakan Good Agricultural Practices (GAP) yang telah berjalan menjadi contoh yang dapat direplikasi di seluruh lahan klaster milik Gapoktan Harapan seluas 450 ha. Selain itu, melalui pendampingan multiyears ini, kami juga berharap klaster Gapoktan Harapan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanam namun juga dapat tumbuh menjadi klaster champion yang melahirkan para petani pakar yang menjadi rujukan bagi para petani lainnya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya mengucapkan terimakasih kepada BI Sumut atas perhatian dan kepercayaannya untuk melaksanakan program Demplot budidaya dengan Good Agricultural Practices padi di Kabupaten Sergai.
“Kami mempunyai target menjadikan Setdang Bedagai sebagai lumbung padi di Sumut. Meskipun saat ini Sergai sebagai salah satu lumbung padi, namun masih kalah produktivitasnya dengan Deliserdang. Mudah-mudahan dengan adanya pembinaan dari BI target tersebut bisa tercapai,” harapnya.