Makassar, Sonora.ID - Sebanyak 2.929 warga Kota Makassar mengungsi akibat banjir. Seperti dalam data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan ada delapan kecamatan terdampak banjir. Diantaranya Kecamatan Manggala, Mamajang, Ujung Pandang,Makassar, Tamalanrea, Biringkanaya, Rappocini dan Kecamatan Tallo.
"Mereka mengungsi di 37 titik pengungsian," katanya.
Dia menjelaskan telah mengerahkan 60 petugas lapangan. Mereka terdiri dari tim evakuasi dan tim asesmen.
"Kebutuhan pengungsi makanan siap saji, perlengkapan bayi, susu bayi dan lainnya," jelasnya.
Sementara Wali Kota Makassar, Danny Panto mengatakan banjir yang sebelumnya merendam wilayah setempat terpantau sudah surut pada Selasa (14/2/2023) pagi.
Dia mengatakan, banjir surut hanya dalam waktu sepuluh jam. Sejauh ini banyak warga yang sebelumnya mengungsi, kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga: Wali Kota Sebut Banjir Makassar Telah Surut dalam 10 Jam
"Banjir di Makassar hari terlihat surut kembali normal setelah 10 jam mengalami banjir inilah fenomena cuaca ekstrem yang dialami, kita ada di saluran drainase utama yang terkoneksi di pusat kota," katanya.
Dia menjelaskan, upaya penanganan yang dilakukan seperti mengerahkan petugas kebersihan. Mereka diberi tugas memastikan saluran air terbebas dari sumbatan dari sampah dan lainnya.
"Disini sampai tadi malam, dijaga dari sampah. Jadi banjir berlangsung 10 jam," jelasnya.
Danny tetap mewaspadai banjir susulan seiring melihat prediksi cuaca yang diterima. Dimana, wilayah Makassar dan sekitarnya masih akan dilanda hujan lebat hingga besok.
"Akan tetapi dari prediksi aplikasi cuaca kita akan mengalami hujan lebat mulai jam 2 malam sampai jam 10 pagi, jadi tetap waspada saya perintahkan SKPD," tambahnya.
Wali Kota juga meminta seluruh jajarannya mulai dari Lurah, Camat dan OPD agar turun langsung memantau wilayah yang tergenang air.
Dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat ini, warga diminta agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga anak dengan tidak membiarkan keluar rumah pada saat hujan deras.
"Kami akan terus menjaga, hampir semua warga di pengungsian sudah pulang, hanya beberapa yang saya cek ini, kalau soal sampah. Sampah hoax saja yang tidak bisa kita tangani, fitnah. Tapi sampah seperti ini bisa," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News