Sragen, Sonora.ID - Sawah di Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen diserang tikus selama tiga tahun terakhir ini.
Musibah ini cukup membuat petani kewalahan karena sudah melakukan berbagai cara agar wabah tersebut segera hilang.
Suwarno selaku Kepala Desa Karangpelem mengaku heran karena pada dasarnya hanya desa nya saja yang diserang hama tikus, sedangkan desa daerah sekitarnya tidak.
“Dampak hama tikus lumayan parah, sampai sekarang masih ada, kenapa di desa lain tidak ada, hanya disini saja, atau mungkin induknya disini,” jelasnya saat diwawancarai oleh wartawan pada hari Senin (13/2/2023).
Di sisi lain, pemerintah desa juga sudah memasang rumah burung hantu di area sekitar persawahan.
Para petani mengurangi populasi tikus dengan cara ditembak dengan menggunakan penembak dari Perbakin Sragen. Kemudian Suwarno juga berencana untuk menggelar tradisi methil yang selama ini sudah ditinggalkan warga Karangpelem.
Baca Juga: Wacana Pemkab Sragen Naikkan Pajak, Tiket Wisata Sampai Retribusi Pasar Kena Imbas
Tradisi Methil merupakan sebuah tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu, dimana tradisi tersebut dilakukan sebelum padi dipanen.
“Ada kegiatan yang selama ini ditinggalkan, seperti syukuran methil, saat ini sementara ditinggalkan, ini sudah menampung usulan dari warga untuk dihidupkan lagi,” ujarnya.
Masyarakat di sekitar desa Karangpelem mempercayai jika tradisi ini dapat menghindarkan padi dari berbagai penyakit termasuk hama tikus dan sebagainya.