Selamat pagi hadirin yang berbahagia. Dalam kesempatan yang berbahagia ini kita akan melaksanakan debat dengan tema isu pendidikan dan penggunaan teknologi. Kita semua pemilih kalau bicara soal isu pendidikan, Saya ingin kita spesifik melihat yang kita dengarkan apa kata narasumber. Sudah 30 tahun yang namanya fakultas, jurusan masih sama persis, tidak berubah. Anda setuju tidak dengan statement itu?”
Tim Afirmasi
Saya melihat kalau itu ada ada kesalahan berpikir itu, karena membagi jurusan itu kan nggak bisa serta-merta begitu. Dia adalah ranting daripada pohon ilmu. Itu yang saya sebut ada sains, teknologi, engineering, map and art. Itu ada cabang-cabangnya lagi. Setuju saya tadi, ada jurusan financial technology di bawah fakultas ekonomi. Tapi kalau untuk jurusan meme, nah ini mengada-ada. Itu ada salah pikir, menurut saya disitu. Jadi gak bisa seperti itu. Tapi memang mungkin Pak Samsul orangnya simple kali ya. Dia sederhana ngomong seperti itu, ya kita menghormati beliau. Tapi untuk jurusan meme itu agak salah pikir menurut saya.”
Ya, saya pernah dengar langsung pidatonya, panjang lebar dan dia bilang begini, kenapa di Indonesia yang punya banyak kebun kopi tidak ada jurusan kopi? ini jawaban terhadap lapangan pekerjaan. Kenapa teknologi seperti sekarang tapi tidak ada jurusan wifi, internet, dan sebagainya terkait dengan teknologi sosial media? Bahkan terakhir dia bilang, kenapa tidak ada jurusan gamer?
Tim Oposisi
Sebentar! Artinya bahwa kalau kita bicara pendidikan, kalau bicara ilmu pengetahuan, kita bicara lapangan pekerjaan kita tidak bisa bicara masa lalu. Kehidupan manusia itu dinamis. Pendidikan, pengetahuan, perkembangan, teknologi, itu maju, tidak bisa kita pake pola-pola lama yang seperti selalu didengung-dengungkan mereka. Kalau perlu buat jurusan gamer, kalau perlu buat jurusan kopi, buat jurusan tempe, buat jurusan segala macam. Semakin banyak jurusan, semakin berkembang ilmu pengetahuan, semakin besar lapangan pekerjaan.”Kalau begitu pilih saja presiden yang mau membuat jurusan itu.
Simpulan
Seandainya ngomongin jurusan atau apapun itu, kita sepakat zaman berubah . Saya sepakat cara bekerja pun berubah. Kita sepakat bahwa kita pun harus berubah. Namun satu hal yang penting, bagaimana perubahan zaman ini, itu mendorong hadirnya inovasi, ya. Bagaimana infrastruktur, ekonomi, itu bisa tumbuh dengan hadirnya inovasi? Nah itu yang menjadi fokus utama saat ini.
Contoh 5
Kebiasaan Ngemil
Moderator:
Hampir sudah menjadi kebiasaan yang mengasyikkan, ketika menonton televisi atau film di bioskop, kerapkali kita menikmatinya sambil ngemil, seperti berondong jagung, keripik kentang, kacang, atau kuaci. Kebiasaan seperti itu sehatkah? Inilah topik diskusi kita saat ini.
Tim Afirmasi:
Menurut saya, makanan ringan seperti berondong jagung, keripik kentang, kacang, atau kuaci sebenarnya adalah makanan yang menyehatkan jika kita memakannya dalam jumlah yang wajar.
Tim Oposisi:
Menurut saya, makanan ringan seperti berondong jagung, keripik kentang, kacang, atau kuaci adalah makanan yang berbahaya jika dalam proses pengolahannya digoreng kemudian dilumuri mentega dan garam.
Tim Afirmasi:
Menurut saya, makanan ringan tersebut sehat untuk dikonsumsi karena bebas kolesterol dan bersumber dari makanan nabati.
Tim Opsisi:
Saya tidak sependapat. Makanan ringan tersebut termasuk makanan yang tidak sehat karena pengolahannya menggunakan minyak kelapa atau margarin yang amat jenuh.
Baca Juga: 5 Contoh Teks Diskusi tentang Kenakalan Remaja Sesuai Strukturnya
Contoh 6
Pemberian PR Siswa Sekolah
Moderator
Selamat siang hadirin yang berbahagia. Dalam kesempatan yang berbahagia ini kita akan melaksanakan debat dengan tema larangan memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa.
Tim Afirmasi
Ada banyak jenis PR yang dapat dipilih tenaga pendidik yang mengharuskan siswa untuk mengerjakannya sekaligus bersosialisasi, baik itu dengan teman sebayanya maupun dengan anggota keluarganya. Dewasa ini, tenaga pendidik punya banyak akses terhadap sumber yang dapat memberikan variasi kegiatan atau soal dalam PR yang tidak akan menekan siswa. Karena PR dikerjakan dengan kebebasan mengakses sumber-sumber lain, maka nilai yang didapatkan siswa dari PR juga akan membantunya.
PR adalah sarana bagi siswa untuk mengulang kembali pelajaran yang telah ia dapatkan di sekolah. Jika tidak mendapatkan PR, kebanyakan siswa tidak akan menyentuh buku-buku sekolah di rumah. Dengan begitu, memberikan PR sama dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan review atas pelajaran. Karenanya, membuka buku pada saat mengerjakan PR tidaklah sama dengan mencontek.
Tim Oposisi
Pada kenyataannya, kehidupan siswa tidaklah melulu soal pelajaran di sekolah. Siswa juga membutuhkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya serta anggota keluarga di rumah. Adanya PR akan memberikan tekanan bagi siswa yang akhirnya merasa stres. Karena siswa pun akhirnya membuka buku saat mengerjakannya, PR menjadi tidak begitu fungsional.
PR umumnya memberatkan siswa dan menyita waktu yang dimiliki siswa untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah. Pada saat mengerjakan PR, siswa juga umumnya menyontek atau bekerja sama sehingga memberikan PR bagi siswa tidak efisien untuk dilakukan.
Simpulan
PR merupakan hal yang sebenarnya diperlukan bagi setiap siswa dalam penanaman nilai disiplin dan tanggung jawab. Terkait PR menjadi memberatkan karena tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan sesama hal itu kembali lagi ke pribadi masing-masing siswa dan arahan orangtua dalam mengedukasi manajemen waktu yang baik terhadap si anak.
Contoh 7
Apakah Ponsel Berbahaya?
Moderator
Selamat sore hadirin yang berbahagia. Dalam kesempatan yang berbahagia ini kita akan melaksanakan debat dengan tema apakah ponsel berbahaya?
Tim Afirmasi