Makassar, Sonora.ID - Pertashop memudahkan masyarakat pedesaan untuk mendapatkan BBM berkualitas. Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, jumlah Pertashop di wilayah Sulawesi kini mencapai 373 unit dari sebelumnya hanya 46 unit. Volume penjualan rata-rata 1 kilo liter per hari.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, Pertashop masih menjadi primadona bisnis. Terlebih, permintaan BBM di pedesaan sangat tinggi, ditambah kepemilikan yang mudah, murah dan cepat.
“Demand BBM di pedesaan sangat tinggi, ditambah dengan kepemilikan Pertashop yang mudah, murah dan cepat menjadikan perkembangannya sanamgat luar biasa," ujar Fahrougi dalam keterangan resminya.
Ia menyebut, saat ini beberapa Pertashop telah memperluas cakupannya. Selain berjualan oli dan gas LPG 3 kilogram, para pengusaha juga menambah bisnis Non Fuel Retail seperti ATM, minimarket, barbershop, dan beberapa unit usaha lainnya.
Baca Juga: Direksi Pertamina Sidak SPBU dan Pertashop, Pastikan BBM Aman
"Bahkan salah satu Pertashop kita di Luwuk, Sulteng, menjadi pilot project BUMN Shop seperti Kantor Pos, Bulog dan layanan perbankan. Mereka sudah mempersiapkan Pertashop ini sebagai cikal bakal SPBU dengan modal terbatas," imbuh Fahrougi
Para pengusaha Pertashop pun kini membentuk Himpunan Pengusaha DPD Pertashop Merah Putih yang menaungi segala aspirasi pemilik Pertashop.
Ketua DPD Pertashop Merah Putih Sulsel, H Abdul Salam mengungkapkan, pihaknya akan mendorong Pemda untuk mempermudah perizinan. Hal ini mengingat pihaknya turut andil dalam akses energi di pedesaan lebih terjangkau sehingga harga bahan pokok bisa turun dan stabil. “Kami berharap karena ini resmi dipermudah perizinan dari sisi pemda, supaya yang tidak resmi dan safety seperti Pertamini tidak semakin menjamur,” ujar Abdul Salam.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News