Sonora.ID - Presiden kelima RI dan juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya tanggung jawab perempuan di dalam keluarga serta pengasuhan anak-anak dalam manajemen keluarga. Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini menekankan perempuan harus memiliki kemandirian.
“Kalau lihat anak-anak sekarang, ibunya ke mana to? Saya lihat di televisi, ada 20 anak pakai seragam dirazia polisi. Itu artinya, ke mana orang tuanya? Ke mana ibunya? Katanya surga itu di bawah telapak kaki ibu. Jadi kalian ini (kaum perempuan) sekarang ke mana? Anak sudah geng, bawa senjata keras (tajam). Artinya, ibunya pasti nggak tahu anaknya ke mana. Saya sampai Presiden, saya masih masak lho buat keluarga saya. Saya masih melayani suami. Itulah manajemen keluarga,” kata Megawati
saat membuka secara resmi Kick Off Meeting Pancasila dalam Tindakan yang digelar di Gedung Tribrata, Jakarta, Kamis (16/02/2023).
Kick off Meeting Pancasila tersebut mengangkat tema Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga serta Mengantisipasi Bencana.
Kegiatan yang digelar oleh empat Badan dan tiga Kementerian Negara itu mencoba merumuskan Pancasila harus menjadi inspirasi dalam menjawab berbagai persoalan masyarakat seperti stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga serta mengantisipasi bencana.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Baca Juga: BKKBN Riau dan Pemkab Indragiri Hulu Libatkan Perusahaan Besar Setempat Guna Turunkan Stunting
Selanjutnya Megawati menegaskan perempuan harus memiliki kemandirian. Dalam analogi kemandirian itu, Megawati menyebutkan Menteri Sosial Tri Rismaharani (Risma), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang), Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu (Ita) yang hadir dalam kegiatan itu sebagai narasumber
“Kalau saya punya Mbak Ita (Walikota Semarang), Mbak Risma (Menteri Sosial), Ibu Bintang (Menteri PPPA), dua puluh saja, maka Indonesia akan bergerak. Karena yang belum dikerjakan kaum perempuan di Indonesia itu adalah merasa lemah, kedua, seperti tidak ada harga diri. Terlalu berpikir kalau nggak ada suami, saya karepe opo (maunya apa). Jangan begitu ! ,” kata Megawati.
Putri sulung Proklamator dan juga Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno ini menyebutkan fungsi perempuan dalam keluarga.
“Saya sebagai istri justru akan membantu suami untuk membesarkan anak-anak dengan kasih sayang. Setiap hari anak saya, cucu-cucu saya, sebelum tidur saya kasih dongeng dan cerita kepahlawanan. Ayo ibu-ibu, jangan melongok saja. Kerjakan itu!” kata Megawati.