Yogyakarta, Sonora.ID - Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Mukerprov) PMI DIY Tahun 2022/2023 pada tanggal 18 Februari 2023 di Ruang Rapat Handayani, Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Ketua PMI DIY, GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi menuturkan, “Mukerprov adalah mekanisme organisasi untuk mengevaluasi kinerja PMI DIY tahun 2022 dan merencanakan program kerja tahun 2023. Tantangan PMI DIY ke depan adalah terus memodernisasi organisasi dengan tatakelola yang profesional dan akuntabel, dalam menjalankan program-program yang efektif dan berkelanjutan maupun di dalam merespons permintaan layanan kepada masyarakat. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan secara simultan, pelibatan masyarakat, dan pemberdayaan kapasitas lokal”.
“Sehingga PMI DIY mampu menjawab apa yang menjadi amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, oleh karenanya PMI DIY harus merespons cepat berbagai krisis kesehatan dari perubahan iklim dan bencana,” tutur Gusti Prabu, sapaan akrab Ketua PMI DIY tersebut.
“Pada tahun 2022, PMI DIY dengan dukungan PMI Pusat telah menginisiasi berbagai program masyarakat di antaranya Program Sekolah Sehat. Aman, dan Hebat (Sahabat WASH PMI) di dua sekolah wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman, dan Koica for Kids di wilayah Yogyakarta. Saat pemerintah telah mencabut pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19, PMI DIY telah menjangkau lebih dari ribuan orang dengan layanan kesehatan, promosi kesehatan, dan vaksinasi,” jelas Gusti Prabu.
Sepanjang tahun 2022, PMI DIY telah menjangkau sejumlah 153.275 jiwa penerima manfaat dengan berbagai program layanan. Penanganan Covid-19 menjangkau 1.440 jiwa terdiri atas penyemprotan disinfektan sejumlah 1.420 jiwa, pemakaman dan pemulasaran sejumlah 20 kasus. Sementara pelayanan ambulans kegawatdaruratan menjangkau 1.017 layanan, pelayanan ambulans non-kegawatdaruratan 309 layanan.
Sedangkan penyemprotan eco enzyme di sepanjang jalan-jalan protokol di Yogyakarta penerima manfaat sejumlah 84.800 jiwa. selain itu, PMI juga melakukan penyemprotan eco enzyme di tempat pembuangan sampah terpadu di Piyungan dengan penerima manfaat sejumlah 56.272 jiwa. Distribusi air bersih menjangkau 900 jiwa penerima manfaat.
Respons kejadian di DIY menjangkau sejumlah 2.136 jiwa, Koica for Kids 200 siswa, respons penyemprotan dan promosi kesehatan 510 jiwa, Sahabat WASH PMI menjangkau 871 jiwa. Respons tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur menjangkau sejumlah 4.496 penerima manfaat. Vaksinasi menjangkau 324 orang penerima manfaat.
Baca Juga: Kota Solo Kembali Terendam Banjir, Warga Mengungsi-PMI Bangun Dapur Umum
Sementara itu, tercatat 338 peringatan dini juga telah diteruskan kepada masyarakat melalui Posko PMI DIY, sedang laporan kejadian bencana yang direspons PMI se-DIY sejumlah 1.053 kejadian.
“Saat kita terus merespons melayani masyarakat, PMI juga memastikan dukungan kepada staf dan relawan yang bekerja dengan melatih dan mengasuransikan mereka”, kata Gusti Prabu.