Sonora.ID - Cara menghangatkan ASI bisa saja terlihat mudah, namun jika tidak melakukannya dengan benar dan hati-hati, ASI justru bisa terkontaminasi bahkan basi.
Sehingga, bayi bisa menolak meminum ASI jika dihangatkan dengan cara yang kurang tepat.
Untuk itu, baik parents maupun pengasuh wajib mengetahui bagaimana cara menghangatkan ASI dengan benar agar aman dikonsumsi bayi.
Sebelum menghangatkannya, pastikan parents memahami betul suhu yang tepat dalam penyimpanan ASI untuk bayi.
Suhu Terbaik Untuk Menyimpan ASI
Sangat penting untuk menyimpan ASI Anda pada suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri, terutama jika Anda menyimpan botol setengah bekas yang terkena air liur.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memberikan panduan bermanfaat ini untuk memastikan penyimpanan yang aman (1) :
ASI segar: Anda dapat menyimpan ASI yang baru dipompa dalam lemari es 40 derajat Fahrenheit hingga empat hari atau freezer 0 derajat Fahrenheit hingga enam bulan.
ASI yang dicairkan: Anda dapat memasukkan kembali ASI yang telah dicairkan ke dalam lemari es hingga satu hari, tetapi Anda tidak boleh membekukannya kembali setelah dicairkan.
Botol yang belum selesai: Anda perlu menggunakan kembali ASI dari botol yang telah disusui bayi Anda dalam waktu 2 jam setelah menyusui. Anda dapat menyimpannya tepat di meja atau di lemari es. Setelah 2 jam, buang. Air liur akan mulai memecah enzim dalam susu, dan bakteri dapat tumbuh.