Pontianak, Sonora.ID - Indonesia merupakan contoh negara dengan tiga masalah gizi pada anak dan remaja.
Satu dari empat remaja kita pendek, satu dari tujuh remaja mengalami kegemukan, dan seperempat remaja putri kita mengalami anemia.
Untuk menjawab masalah tersebut, sejak 2016, UNICEF bersama-sama dengan pemerintah Indonesia telah memulai program gizi remaja dengan tujuan untuk menguji coba dan mengidentifikasi intervensi dan kebijakan yang mendukung gizi remaja.
Sebagai hasilnya, program Aksi Bergizi mencakup 3 intervensi berbasis bukti, termasuk suplementasi Tablet Tambah Darah mingguan, sesi pendidikan berbasis sekolah yang mempromosikan makan sehat dan aktivitas fisik, dan komunikasi perubahan perilaku sosial komprehensif yang relevan.
Baca Juga: Desa Cipta Karya Torehkan Prestasi di Bidang Wisata
Dalam rangka mencegah terjadinya gizi buruk dan membudayakan kebiasaan hidup sehat pada anak-anak, Dinas Kesehatan Kota Pontianak menginisiasi Gerakan Aksi Bergizi Tingkat Kota Pontianak di sekolah-sekolah.
Pencanangan gerakan ini digelar di SMP Negeri 21 Pontianak Timur, Senin (20/2/2023).
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, pencanangan gerakan aksi bergizi ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya nutrisi seimbang dalam pola makan sehari-hari.
Ia menilai gerakan aksi bergizi di sekolah sangat penting untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk pada anak-anak.
"Kita ingin memperkenalkan pola makan sehat sebagai bagian dari kebiasaan hidup sehat sejak dini, agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," ujarnya.