Batu Mulia di Ujung Kabupaten Wonogiri, Sudah Ekspor hingga ke Eropa

22 Februari 2023 14:55 WIB
Ilustrasi batu obsidian.
Ilustrasi batu obsidian. ( Pixabay/Brett Hondow)

 

Wonogiri, Sonora.ID – Terdapat sebuah kerajinan yang bersinar di ujung wilayah Kabupaten Wonogiri.

Kerajinan tersebut yakni mengubah batu obsidian atau disebut batu sintetis yang disulap menjadi batu mulia.

Batu obsidian atau batu sintetis tersebut diubah menjadi berbagai ukuran dan bentuk seperti oval, kubus, bola, marquise, liontin, hingga diamond.

Pengrajin tersebut adalah Walyono (57) seorang warga Lingkungan Wates RT 2 RW 5, Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Walyono mengatakan, ia mengekspor batu mulia hasil garapannya setiap kurang lebih dua bulan sekali ke negara-negara sepeti Jerman hingga Swedia.

Baca Juga: Akibat Pembangunan Gudang di Boyolali, Jalan di Desa Winong Ditutup

“Jadi orang luar negeri itu suka batu mulia garapan tangan daripada yang dicetak mesin. Mungkin diambil seninya, kami di sini mengerjakan manual,” ujar dia, Selasa (21/2/2023).

Dirinya mengaku dapat meraup sekitar Rp 20 juta rupiah dalam satu kali pengiriman.

Pesanan tersebut ia kerjakan bersama enam karyawan di rumahnya.

Dalam sehari, setiap satu orang karyawan yang merupakan tenaga ahli tersebut mampu memoles hingga 7 batu obsidian menjadi batu mulia yang berbentuk ciamik.

Apabila batu polesan tersebut telah terkumpul, dirinya mengirim ke tangan pembeli.

Biasanya, para pembeli memadukan batu mulia polesan Walyono dengan emas ataupun perak yang berbentuk cincin atau kalung.

“Buyer beli karya kiita ini hitungannya per milimeter dan tingkat kesulitannya. Tapi rata – rata dipatok per milimeter Rp 1.200. Finishing dan pemasarannya ya buyernya. Saya hanya menyediakan batunya saja,” ucapnya.

Sebelum melayani pesanan untuk pasar internasional, dia juga melayani pesanan pasar lokal seperti dari Jogjakarta dan Semarang.

Baca Juga: Respon Ganjar Terkait Banjir di Solo: Kita Perbaiki Mulai Hulu Sungai

Dirinya mengungkapkan bila batu mulia yang sudah dilengkapi dengan emban kalung atau cincin itu harganya jauh lebih mahal daripada batu mulia yang ia jual.

“Saya sempat dikirimi foto galeri dan juga foto – foto batu mulia bikinan saya setelah jadi dan siap dipasarkan. Disana harganya jauh lebih mahal,” kata Walyono.

Walyono mengaku memulai bisnis sejak tahun 2014 lalu menjadi seorang pengrajin batu mulia ini.

Pada awalnya, dia mendapatkan keterampilan tersebut dari UBIBAM (Unit Bina Batu Mulia) di Giriwoyo.

Setelahnya, ia mencoba peruntungan membuat usahanya di rumah  hingga kini masih eksis.

“Untuk menjadi tenaga ahli paling tidak butuh waktu satu tahun bekerja seperti ini. Soalnya cutting itu harus betul – betul sudah terampil dan teliti,” ujarnya.

Usahanya menerima pesanan mulai dari partai kecil hingga partai besar.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm