Makassar, Sonora.ID - Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia.
Berdasarkan data World Trade Organization (WTO), 90 persen perdagangan dilakukan melalui angkutan laut.
Bahkan, 50 persen akses perdagangan dunia itu melalui laut Indonesia. Oleh karena itu, keselamatan maritim atau maritime safety menjadi hal yang sangat penting dan krusial dalam transportasi angkutan laut.
Hal itu disampaikan President Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA), Pasoroan Herman Harianja di Makassar, Kamis (23/2/2023).
Ia mengatakan, salah satu tonggak keselamatan maritim yakni hadirnya perwira pandu. Mereka adalah personil yang bertugas memandu kapal masuk dan keluar pelabuhan di Indonesia dan perairan lainnya yang merupakan perairan wajib pandu atau perairan pandu luar biasa.
Baca Juga: Pemkot Makassar Target Raih Predikat Utama Kota Layak Anak 2023
"Tugas utama perwira pandu maritim Indonesia yang bekerja di BUMN seperti Pelindo, BUMD, dan BUP swasta lainnya meliputi maritime safety, maritime security, maritim environmental protection," ujar Herman.
Ia mengakui, dalam lalu lintas kapal dari pelabuhan pelabuhan di Indonesia maupun perairan lainnya, sering terjadi kecelakaan terhadap Perwira Pandu Maritim.
Sebagian besar kecelakaan terjadi saat mereka bertugas naik dan turun ke atas kapal lantaran tangga yang tidak memenuhi standard. Kecelakaan itu bahkan bisa merenggut nyawa personil yang bertugas.
"Tangga untuk Perwira Pandu Maritim ini telah ditetapkan oleh regulasi internasional yaitu International Maritime Organization (IMO) maupun peraturan nasional lainnya yang mengikat," jelasnya.