Ilustrasi Contoh Kalimat Majas Sinisme (
Freepik.com)
Sonora.ID - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau kiasan.
Sedangkan sinisme adalah pandangan atau pernyataan sikap yang mengejek atau memandang rendah.
Menjadi bagian dalam majas sindiran bersama dengan majas ironi dan sarkasme, majas sinisme adalah ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide dengan memandang rendah.
Berikut ini adalah 44 contoh kalimat majas sinisme beserta pengertiannya.
Vera sangat membosankan. Ketika diajak bicara kerjanya hanya bungkam saja, tidak becus menjawab. Artinya: Ini merupakan ungkapan seseorang yang menyatakan temannya bukan tipe yang enak untuk diajak berdiskusi. Teman tersebut tidak mau menanggapi ketika ada yang mengajaknya berbicara.
Aku sangat baik padamu. Setiap hari aku antar kamu kemanapun kamu mau. Sekali saja aku minta tolong kamu tidak mau. Artinya: Contoh majas sinisme kalimat tersebut mengandung makna sangat jelas menyampaikan perasaan seseorang yang kesal dengan lawan bicaranya yang malas untuk membalas budi dengan menolak permintaan tolong atau tidak mau menolong.
Coba lihat Yanto. Tinggi sekali dia persis tiang listrik. Artinya: ungkapan tersebut untuk menyampaikan bahwa Yanto memang tinggi. Namun perumpamaan dengan tiang listrik merupakan sinisme, karena tidak ada orang yang setinggi itu.
Cuma duduk-duduk seharian, kamu merasa lelah? Dasar pemalas. Artinya: ungkapan ini jika disampaikan sesuai kenyataan untuk seseorang yang memang malas melakukan apa-apa maka merupakan bentuk dan contoh majas sinisme. Tujuannya menyampaikan betapa malasnya seseorang.
Perempuan kok rambutnya seperti ijuk. Kusam dan sangat kasar. Artinya: kenyataannya adalah seseorang mempunyai rambut yang kasar. Penyampaian ungkapan yang diucapkan adalah sesuatu yang benar, bahwa rambutnya mendekati ijut, kusam dan kasar.
Kamu memang tidak punya rasa terima kasih. Sudah banyak dibantu, bukan berterima kasih malah melawan. Artinya: makna dari ungkapan tersebut seperti apa adanya dalam kalimat. Seseorang memang tidak punya empati. Jadi tidak tahu bagaimana caranya menyampaikan terima kasih pada yang menolongnya.
Sebagai lelaki, seharusnya kamu bekerja keras. Jangan hanya mengandalkan istrimu. Artinya: seorang suami tidak mau berusaha secara maksimal. Semua hanya mengandalkan apa yang diperoleh istrinya.
Mulut atau cabe? Pedes amat. Artinya: seseorang yang memiliki perkataan yang sinis kepada orang lain.
Minimal mandi lah. Artinya: tertuju pada orang yang tidak terlihat rapi dan bersih.
Bau sekali badanmu seperti kapur barus. Kamu jarang mandi ya? Artinya: pembicara menyampaikan apa yang tercium ketika ada orang yang dekat dengannya. Lawan bicara bisa saja tersinggung. Namun karena kenyataannya memang demikian, maka hal tersebut tetap diucapkan.
Kamu jarang membersihkan otak ya. Pikiranmu kotor sekali. Artinya: Cara berpikir atau sudut pandang seseorang tidak mengenakkan bagi lawan bicara. Jadi terkesan selalu berpikiran kotor. Sedangkan kenyataannya tidak mungkin membersihkan isi otak atau pikiran.
Aku tidak akan pernah percaya lagi pada kata-katamu. Kamu memang terbukti penipu. Artinya: pembicara sedang berhadapan dengan orang yang beberapa kali menipunya sehingga membuatnya tidak akan mau percaya lagi. Hal ini sering terjadi dan menjadikannya paham serta hafal sikap temannya tersebut.
Jangan ngoceh saja. Kamu cuma pandai bicara. Kenyataannya sama sekali tidak ada tindakanmu yang benar. Artinya: ungkapan ini menyampaikan bahwa ada orang yang hanya bisa untuk menasehati orang lain, mahir dalam hal ini namun tidak pernah sesuai dengan apa yang dilakukan sehari-hari.
Dasar tidak punya malu! Berani kamu mengemis untuk mendapatkan uang. Artinya: ada orang yang meminta-minta untuk mendapatkan belas kasihan. Tidak mau berusaha. Mungkin terdengar kasar. Tapi memang kenyataannya seperti itu.
Pikiranmu seperti ular! Artinya: orang tersebut licik.
Untuk apa kamu menghormatimu, sedangkan kamu saja tidak punya sopan santun
Badan kurus seperti lidi saja mau mengharapkan wanita yang seksi seperti gitar spanyol, tidak mungkin.
Mengurus diri kamu sendiri aja tidak becus, apalagi jika mengurus rumah tangga
Kamu ini maunya apa sih? Dikasih pekerjaan ringat mengeluh, dikasih pekerjaan berat menggerutu
Dasar manusia berhati iblis, teganya kamu memperlakukan anakmu dengan kejam
Tubuhmu sangat kusam dan gelap, apakah kamu bekerja di bawah sinar matahari?
Tidak seperti rumah orang lain, rumahmu sangat kotor dan bau. Apa kamu memang tidak pernah membersihkannya?
Percuma saja menghargai pendapatmu, karena kamu tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain.
Kamu sangat keras kepala dan sulit dinasihati, sia-sia saja memberimu nasihat.
Mengapa kamu harus mengejek teman yang kulitnya hitam, padahal kulitmu jauh lebih hitam.
Kalau ada makanan, lakumu seperti kucing yang tak tahu malu.
Kamu anak yang sangat teladan ya, karena selalu datang terlambat setiap hari.
Guru-guru di sekolahmu pasti segan sama kamu, nilaimu paling rendah sih di sekolah.
Saat sedang susah kamu mengaku mengenalku tapi saat sukses kamu pura-pura tidak kenal. Memang tidak tahu terima kasih.
Bulu jenggotmu selalu dibiarkan panjang, persis seperti jenggot orang tua.
Bagaimana kamu mau mendapat nilai bagus di sekolah kalau kerjaanmu hanya bermain game.
Kamu tak punya perasaan, tega sekali meninggalkan anak dan istri begitu saja.
Wajah yang seram dan badan yang besar tidak penting, karena dalam kenyataannya kamu hanya pengecut.
Kamu pelit sekali, padahal setiap kali kesusahan kamu sering meminjam uang padaku.
Kalau motormu sering mogok, kilo saja lah pada tukang pengepul terdekat.
Gigi berlubangmu banyak sekali, rasanya seperti gorong-gorong buaya!
Buat apa memiliki rumah mewah dan besar jika setiap hari waktumu hanya habis untuk bekerja.
Untuk apa gajimu besar tapi kamu sendiri tak pernah menikmatinya.
Sia-sia saja kamu punya tetangga kalau hanya membuat pikiran bertambah pusing.
Kamu tidak pantas melakukan hal itu, karena salah satu keluargamu adalah orang terpandang di desa ini.
Mengapa kau tega menduakan aku? Padahal aku sudah sangat tulus mencintai kamu.
Ke mana saja kamu pergi dia akan selalu menemani, setidaknya sadarlah akan hal itu dan balas budinya.
Jangan bersikap durhaka pada orang tua karena merekalah yang sudah merawat, membesarkan, dan menjaga kamu selama ini.
Aku tak butuh pertolongan dari orang yang mengharapkan imbalan kayak kamu.