Banjarmasin, Sonora.ID - Pemko Banjarmasin menyatakan kewaspadaannya terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung (H5N1) varian baru, yakni Claude 2.3.4.4b.
Meski saat ini menurut Kepala dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Makhmud belum ada temuan kasus flu burung di Banjarmasin.
"Beberapa hari yang lalu, kami melakukan pemeriksaan secara acak pada 40 ekor unggas milik peternak dan penghobi. Alhamdulillah semuanya negatif dan tidak ditemukan adanya indikasi terpapar virus flu burung," ungkapnya, kepada Smart FM Banjarmasin.
Namun, sebagai langkah antisipasi, pihaknya tetap melakukan edukasi serta penyuluhan kepada peternak dan penghobi atau hobbies unggas di Kota Banjarmasin.
"Kami minta peternak dan penghobi unggas untuk menjaga kebersihan kandang. Jangan sampai kotorannya menumpuk. Pasalnya faktor utama yang membuat unggas bisa terkena virus flu burung itu adalah kurangnya kehigienisan kandang," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Waspadai KLB Flu Burung Burung Clade Baru 2.3.4.4b
Di sisi lain, Meski Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b telah terbit, warga diminta untuk tidak takut mengkonsumsi daging ayam atau itik di pasaran.
Pasalnya menurut Kabid Peternakan, DKP3 Kota Banjarmasin, drh Teuku Inayatsyah menjamin, daging unggas yang dijual itu sudah melalui pemeriksaan secara klinis oleh petugas kesehatan hewan di Rumah Potong Unggas (RPU) Basirih.
"Khusus untuk daging unggas dari Kabupaten tetangga harus lewat RPU pemotongannya. Di sana sudah ada dokter hewan yang standby untuk mengawasi kondisi kesehatan ayam yang akan dipotong," ungkapnya
Kemudian untuk daging unggas yang datang dari luar pulau seperti dari Pulau Jawa, menurutnya daging tersebut sudah terjamin kehigienisannya lantaran dalam bentuk daging beku.