Terkait hal ini, Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes Kota Banjarmasin, Bandiah mengatakan, bahwa orang yang terjangkit flu burung ini gejalanya hampir sama dengan Covid-19.
"Seperti batuk, flu dan demam dengan suhu tinggi," ucapnya.
Jika berkaca pada kasus flu burung di tahun 2015 lalu, gejalanya lebih berat kalau dibandingkan Covid-19.
"Satu sampai dua hati sesudah virus itu masuk ke tubuh manusia maka orang itu akan langsung demam disertai flu yang lebih ekstrim," paparnya.
"Mata orang yang terjangkit itu juga merah. Kalau daya tahan tubuh kita lemah pasti akan langsung drop dan harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit," tambahnya.
Penanganan pun sama dengan Covid-19. Harus menjalani isolasi dan rutin minum vitamin dan makanan bergizi.
Pasalnya sampai saat ini masih belum ada obat atau vaksin yang khusus untuk menyembuhkan virus flu burung di manusia.
Baca Juga: Tahap Pertama, DKPP Surabaya Lakukan Sampling pada Unggas Antisipasi Flu Burung
"Pada intinya tergantung dari pola hidup kita. Kalau daya tahan tubuh kita bagus. Maka virus itu tidak masuk ke tubuh kita," tukasnya.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.