Kemenko PMK Dorong Pemda Bangun Sanitasi Layak Anak Demi Penurunan Stunting

7 Maret 2023 10:20 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y. B. Satya Sananugraha  saat melantik pengurus AKKOPSI periode 2022-2026 di ICE BSD Tangerang, pada Jum’at (3/3)
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y. B. Satya Sananugraha saat melantik pengurus AKKOPSI periode 2022-2026 di ICE BSD Tangerang, pada Jum’at (3/3) ( Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusi)

Sonora.ID - Aliansi Kota Kabupaten Peduli Sanitasi (AKKOPSI) memiliki peranan penting untuk terus berkomitmen mewujudkan percepatan pembangunan sanitasi yang layak dan aman melalui kolaborasi multi-pihak di daerahnya masing-masing.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Y. B. Satya Sananugraha, yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) saat melantik pengurus AKKOPSI periode 2022-2026 di ICE BSD Tangerang, pada Jum’at (3/3).

Pelantikan tersebut menetapkan Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar sebagai Ketua Umum, Walikota Cilegon Helldy Agustian sebagai Sekretaris Umum, dan Walikota Samarinda Andi Harun sebagai Bendahara Umum.

Satya Sananugraha mengungkapkan bahwa sanitasi layak dan aman adalah kebutuhan dasar dan sangat berpengaruh dalam kualitas kehidupan manusia di setiap etape kehidupan.

Mulai sejak 1000 hari pertama kehidupan, usia dini dan anak, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga usia produktif sampai lansia.

Akses terhadap sanitasi yang aman merupakan prioritas nasional dan sangat erat kaitannya dengan isu pembangunan lain seperti kesehatan, kemiskinan, dan pembangunan manusia.

Baca Juga: Menko PMK: Almarhum Azwar Anas Sosok Negarawan Tanpa Cacat

“Isu sanitasi erat kaitannya dengan stunting yang merupakan salah satu prioritas nasional, dimana kita menghadapi tantangan penurunan stunting hingga 14% di tahun 2024. Sedangkan di tahun 2022, berdasarkan SSGI prevalensi stunting masih berada pada angka 21.6%,” ungkap Satya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kwami, dkk. (2019) serta Saputri dan Tumangger (2019), penyebab stunting terdiri dari banyak faktor yang saling berpengaruh satu sama lain.

Salah satu penyebab tidak langsung adalah ketersediaan sanitasi yang tidak layak dan aman.

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm