Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi, diare, dan cacingan pada Balita yang dapat mengganggu proses pencernaan serta penyerapan nutrisi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut diketahui bahwa Balita yang mendapatkan akses sanitasi yang layak, 1,45-8,51 kali lebih mungkin untuk tidak stunting.
Selain itu, anak yang hidup di lingkungan terkontaminasi sanitasi yang buruk memiliki risiko 40% mengalami stunting dan secara signifikan lebih tinggi 43% di pedesaan dan 27% di pinggiran kota dibanding dengan yang tinggal di perkotaan.
Kondisi ini diperkuat melalui penelitian 13 provinsi di Indonesia yang menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki sanitasi yang baik berkontribusi positif dalam mengurangi angka stunting pada anak Balita di tahun 2007-2014.
Dengan kondisi tersebut, jelas bahwa penyediaan sanitasi yang layak dan aman menjadi sangat penting dalam percepatan penurunan stunting pada balita di Indonesia.
“Kita masih menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaan percepatan penyediaan akses sanitasi diantaranya sektor sanitasi belum menjadi prioritas Pemda, keterbatasan alokasi anggaran baik APBN dan APBD, kualitas dan kuantitas SDM yang masih rendah untuk perencanaan, konstruksi dan pengelolaan layanan sanitasi, masih kurangnya kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat, hingga masih adanya potensi pencemaran sumber air oleh grey water terutama pada area yang menggunakan sistem pengolahan air limbah setempat,” jelas Satya.
Baca Juga: Bertemu PJ Gubernur DKI, Menko PMK Bahas Penuntasan Tiga Program Super Prioritas
“Dari gambaran tersebut, kita harus kerja keras dan kerja cerdas agar target RPJMN di 2024, yakni 90% akses sanitasi layak, termasuk 15% akses sanitasi aman, serta 0% Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di tempat terbuka dapat dicapai. Kita harus terus bergandeng tangan bersama pemerintah dalam upaya mewujudkan pembangunan sanitasi yang aman bagi semua masyarakat di tahun 2030 melalui komitmen kuat dari semua pihak khususnya Pemerintah Daerah,” imbuhnya.
Pada akhir sambutannya, Satya juga mengucapkan selamat bekerja dan mengabdi kepada jajaran pengurus baru serta berharap agar dapat melaksanakan program kerja dengan penuh profesionalisme dan dedikasi tinggi, dalam rangka memajukan organisasi, daerah, bangsa dan negara.
Sebagai informasi, AKKOPSI merupakan inisiatif pada saat pelaksanaan City Sanitation Summit ke-4 tahun pada 2009 di Solo.