Boyolali, Sonora.ID – Jelang bulan puasa beberapa bahan pokok di masyarakat terutama cabai mengalami lonjakan yang sangat tajam. Misalnya saja harga cabai di Boyolali untuk saat ini semakin mahal dan mengalami lonjakan yang cenderung signifikan. Belum ada tanda-tanda harga ini kembali menurun.
Kemungkinan terbesar kenaikan ini terjadi karena jelang bulan puasa nanti banyak kebutuhan masyarakat untuk kegiatan tradisi masyarakat lokal seperti Sadranan.
Sekedar informasi, tradisi ini merupakan suatu tradisi Untuk membersihkan makam leluhur dan ziarah kubur dengan profesi penyampaian doa dan keduri. Tradisi ini, dilakukan ketika menjelang ramadhan atau ruwah (dalam penanggalan jawa) oleh masyarakat lokal berwujud aneka makanan dalam tenong dan nasi tumpeng.
Salah satu pedagang di pasar Boyolali Kota, bernama Atik Sudati mengaku sejak sepekan terakhir harga komoditas cabai di Boyolali terus mengalami kenaikan. Dalam setiap harinya harga jual cabai mengalami kenaikan dengan kisaran harga 5 ribu per kilo.
Sehingga jika ditotal, dari harga yang semula sekitar 50 ribu per kilogram, menjadi Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.
"Kalau cabe itu hampir setiap hari itu mengalami kenaikan ya. Kenaikannya mungkin bisa sebesar Rp 5.000 / Kg," ungkap Atik ketika diwawancara, Selasa (07/03/2023).
Baca Juga: Selain Perluas Jaringan Halal, Wapres ke Jepang untuk Kerjasama Penguatan Pangan
Komoditas pokok yang mengalami kenaikan di pasar sekitar Boyolali Tidak hanya terfokus pada cabai rawit saja. Namun untuk sementara ini, jenis cabai lainnya belum terpengaruh naik ketika menjelang puasa.
Selaras dengan Atik, pedagang lainnya bernama Heri Widianto juga mengatakan saat ini hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan.
Dia menyebutkan bahwa harga jenis cabai lain masih normal, yakni di bawah Rp. 50 ribuan per Kg.