Saat Cipto Mangunkusumo diminta tanda tangan perjanjian yang meminta ia melepaskan hak politiknya agar beliau bisa kembali ke Jawa untuk berobat, Cipto Mangunkusumo dengan tegas menyatakan bahwa lebih baik beliau mati di Banda.
Cipto kemudian dipindahkan ke Makassar, lalu ke Sukabumi pada tahun 1940. Sayangnya, udara Sukabumi cukup dingin sehingga kurang baik bagi kesehatan beliau.
Untuk itu, beliau dipindahkan kembali ke Jakarta hingga Dokter Cipto Mangunkusumo wafat pada 8 Maret 1943.
Penggalan teks narasi biografi di atas menceritakan perjalanan Cipto Mangunkusumo dari latar belakang pengasingannya ke Banda Neira di tahun 1927 hingga informasi wafatnya pada 1943.
Contoh 3
Suatu hari, kantor tempat saya bekerja, menugaskan saya untuk melakukan kunjungan ke Auckland yang merupakan kota terbesar di Selandia Baru. Perjalanan yang tak bisa saya lupakan ini terjadi di bulan Maret tahun 2020. Selain kunjungan dinas, saya juga sempat berkunjung ke Queenstown.
Queenstown adalah daerah yang lokasinya berada di antara perbukitan dan tidak terlalu memiliki nilai ekonomi. Cukup berbeda dengan kota Auckland san Wlington yang ada di tepi pantai. Di Queenstown hanya ada satu danau berbentuk “S” yang bernama Wakatipu dan sebuah lahan luas tempat masyarakat menggembala hewan ternak maupun bercocok tanam.
Contoh 4
“Arya, sudahlah! Kasihan sahabatmu itu. Jangan kau sesali kematiannya.”
“Apa yang kau sesali dari kematian sahabatmu ini, Arya?”
“Oh… Bang Dito.” Lirikku dengan muka sendu penuh peluh dari kelopak mata.
“Seandainya Abang tahu!” Bagaimana keceriaan hari kami saat mengejar mimpi. Grup band yang kami bentuk berdua adalah semangat yang diberikannya untukku agar terus mengejar citaku sebagai seorang penulis. Di dalam band kami itu ia selalu memberikan peluang kepadaku untuk menulis lirik-lirik lagu. “Seandainya Abang tahu.”
Hari-hari kami di kampus, selalu dikeluhkan mata wanita-wanita. Mereka melirik ketampanan kami. Tapi tidak luka kami.
Kala itu kami bahagia, saling menyembunyikan wajah luka karena cinta. “Seandainya Abang Tahu!” Aku selalu menangis di hadapan Dimas.
“Seandainya Abang tahu itu semua.” Hanya Dimas yang tahu itu semua Bang.
Sudahlah! Semua itu lampau. Kenyataan yang sekarang kau lihat adalah kematian. Kematian dari sahabat karibmu, Dimas, yang juga adikku.
Abang yang sering memakinya.” Diambil dari Cerpen berjudul “Kepergian Sahabat” karangan Irfan Firnanda dalam buku Si Murai dan Orang Gila (2010)
Contoh 5
Akhirnya, hari ini tiba. Aku dan keluargaku akan pergi ke Planetarium Jakarta. Aku bangun pukul 05.00 pagi, kemudian membantu ibu mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa.
Sebelum pergi, kami sarapan terlebih dulu hingga pukul 07.00 kami berangkat menuju kebun binatang Planetarium.
Ayah dan ibuku duduk di depan, sedangkan aku dan kakakku duduk di belakang mobil.
Contoh narasi pendek ini menceritakan persiapan rekreasi sebuah keluarga ke Planetarium Jakarta.
Cerita dimulai dari pukul 05.00 pagi hingga 07.00 pagi dan dituliskan dengan efektif sebagai suatu contoh teks narasi pendek yang baik.
Baca Juga: 30 Contoh Kalimat Bujukan yang Menarik dan Efektif Mengajak Orang Lain
Contoh 6
Pagi itu, Bu Irma yang sudah menunggu lama bisa bernapas lega, karena penjual sayur keliling langganannya akhirnya datang juga.
Bu Irma yang memang sudah berlangganan dengan penjual sayur kemudian menghampiri dan mulai mencari yang dicarinya untuk hari ini.
Langsung saja Bu Irma memilih jenis ikan yang dibawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis sayur yang akan dibeli, antara bayam dan kangkung, Bu Irma menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis sayuran tersebut.
Contoh 7
Petarungan di Pagi Buta Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya. Ayam-ayam jago pun belum melakukan tugasnya. Namun, Pak Raden telah keluar dari rumahnya.
Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-olah tidak mempan oleh embusan angin yang sedari tadi berusaha membekukannya.