Banjarmasin, Sonora.ID - Dalam rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banjarmasin juga menyelenggarakan Forum Diskusi Sasirangan, Jumat (10/3) pagi.

Diisi sejumlah pembicara, seperti fashion desainer Ariy Arka, Kadiv Yankumham Kemenkumham Kalsel, Ngatirah, Advisor KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan, serta Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin, Hajriansyah. 

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banjarmasin, Siti Wasilah, mengatakan Forum Diskusi ini turut mengundang para perajin Sasirangan. 

"Kami berharap para perajin bisa mendapatkan catatan untuk mendorong produk mereka jadi semakin baik," kata Siti Wasilah. 

Ia menghendaki, ketika perajin memiliki ide motif Sasirangan untuk dituangkan di atas kain, mereka tidak membuatnya secara asal-asalan. 

 Baca Juga: Motif Unik Sarat Makna, Lomba Motif Sasirangan Dirangkaian BSF ke-7

Kemudian lanjutnya, yang menjadi catatan penting dari diskusi ini, adalah tindak lanjut produksi buku dan sudah dimasukkan dalam anggaran Pemko Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata. 

"Selain itu juga PR dari Dekranasda ini adalah untuk mendorong para perajin supaya menjaga kualitas, kuantitas serta kontinuitas," ujar Siti Wasilah. 

Ke depannya, pihaknya juga akan semakin memperbanyak kampung-kampung jelujur di Banjarmasin untuk memberdayakan masyarakat yang perlu pekerjaan. 

Ujar Siti Wasilah, para perajin ini harus mau bergabung di dalam komunitas lantaran bantuan dari sponsor biasanya akan digelontorkan untuk kelompok bukan bagi perseorangan. 

"Itu juga jadi PR kami untuk mendorong para perajin supaya bergabung di komunitas perajin Sasirangan Banjarmasin, dan ini kami sudah inisiasi lewat kurasi yang dilakukan Dekranasda kota Banjarmasin," beber Siti Wasilah. 

Ketua Dekranasda juga menyampaikan, sejauh ini, sudah ada 16 motif Sasirangan yang masuk di HAKI. 

"Perkembangannya malah tambah 2 jadi 18. Harapannya nanti kalau sudah ada motif Sasirangan pakem, bisa dikombinasikan dengan motif kekinian, yang seharusnya masih membawa filosofi dan nilai budayanya," tutupnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News