Jika dia sabar, wanita itu akan masuk surga. Ketika disembuhkan, itu terbatas pada penyembuhan. Jadi dia diberitahu bahwa dia menyukai surga, tetapi karena auranya terbuka karena penyakitnya, dia meminta Rasulullah saw untuk berdoa agar auratnya tidak terbuka, dan Rasulullah mendoakannya.
Kemudian wanita itu meminta Rasulullah kesabaran hidupnya sehingga Allah akan memberinya surga. Keputusan untuk bersabar dibuat dengan keyakinan tinggi baginya. Pahala terbaik bagi seorang yang menderita adalah surga.
4. Kisah Shahabiyah Ummu Umarah
Kisah ini menceritakan tentang sahabat wanita Nabi (Shahabiya), Umm Umarah. Kisah Ummu Umarah sangat heroik, dan ia menjadikan tubuhnya tameng bagi Rasulullah hingga sekitar 26 pedang mengenai tubuhnya pada Perang Uhud. Salah satunya berada di belakang leher dan hampir memotongnya untuk melindungi Nabi SAW untuk cintanya yang luar biasa.
“Allah, berilah kami cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintaimu, cinta yang membuat kami mencintaimu.” Segera setelah Perang Uhud usai, para sahabat dibawa ke tenda untuk berobat. Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah dipukul pada giginya dan pipinya dengan tombak.
Rasulullah datang ke tenda dan datang ke tendanya. Ummu Umarah mendengar suara Rasulullah, mengerang kesakitan, dan segera bangkit. Ummu Umarah tidak ingin dilihat oleh Nabi ketika dia menderita, juga tidak ingin membuat Nabi sedih. Mengapa ini terjadi ketika ia masih menanyakan kondisi Nabi dibandingkan dengan dirinya? Untuk cinta.
Baginya, ketika Rasulullah sakit, dia sakit. Setelah beberapa saat, Nabi meninggalkan tenda, Umara pun segera meninggal. Ketika dia melihat dan menerima kabar bahwa Rasulullah sedang mengejar musuh, Ummu Umara segera bangkit dan mengejar Raslullah. Mengapa ini terjadi? Ini adalah cinta sejati. Ini adalah bagian dari kisah seorang pejuang Muslim yang dengan berani melindungi Nabi dengan segenap jiwa dan raganya.
Baca Juga: 3 Dongeng Anak Islami yang Bisa Jadi Teladan untuk Berakhlak Mulia
Kisah Inspiratif Islami
5. Kerja Keras Akan Menuai Kesuksesan
Pada sebuah daerah terdapat gunung yang konon katanya ketika pendaki mencapai puncaknya akan disuguhkan sebuah pemandangan yang cantik nan eksotis. Bisa dibilang pemandangan yang disuguhkan oleh gunung tersebut tak bisa ditemukan di tempat lain.
Karena hal tersebut beberapa waktu kemudian datangnya seorang pemuda yang bermaksud untuk mencapai puncak gunung tersebut. Pemuda tersebut lalu mencoba untuk menapaki langkahnya hingga sampailah di lereng gunung.
Pada area lereng gunung terdapat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat seorang kakek tua. Lalu pemuda tersebut menemui sang kakek dan bertanya untuk menunjukkan jalan menuju puncak gunung.
Sang kakek menjelaskan jika terdapat tiga jalan untuk menuju puncak. Semua jalan bisa dilalui, namun tetap saja setiap pendaki harus memilih jalan untuk menuju ke puncak.
Seketika pemuda memilih jalan yang sebelah kiri. Namun sebelum langkah pertama diambil pemuda tersebut, sang kakek menjelaskan jika pada jalan sebelah kiri terdapat banyak kerikil dan rintangan. Seakan penuh keberanian dan percaya diri, pemuda tadi mulai menapaki langkah demi langkah.
Semua yang diberitahu oleh kakek tua tadi ternyata benar. Semakin tinggi jalan yang dilalui oleh pemuda tadi. Kerikil dan bebatuan besar kerap ia temui. Bahkan jalan juga seakan-akan tak berpihak kepadanya.
Selanjutnya ia memutuskan untuk turun dan kembali ke kakek tua. Ia menjelaskan semua kejadian yang dialaminya. Lalu pemuda tadi ingin mencoba menggunakan jalan sebelah kanan. Sang kakek tua menjelaskan kembali jika pada jalan kanan penuh duri sambil tersenyum manis.
Pemuda tadi tetap melangkah, sekali lagi omongan kakek tua tadi benar kembali. Pemuda tadi mendapatkan banyak rintangan. Lalu ia kembali lagi dan meminta arahan kepada sang kakek , sebenarnya jalan yang aman dan tak banyak rintangan itu yang mana.
Sang kakek menjawab dengan nada serius. “Nak untuk menuju puncak dan mendapatkan pemandangan yang indah memang diperlukan usaha dan kegigihan. Semua jalan yang kamu lewati tidak ada yang pasti kemudahannya. Bahkan mungkin jalan buntu juga akan kamu temui,” ucap kakek tua seperti memberikan sebuah nasihat.
Dari apa yang diucapkan oleh sang kakek tua membuat pemuda tersebut paham apa yang dimaksud dan bertekad untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak apa pun itu rintangannya.