10 Kisah Inspiratif Islami, Banyak Hikmah yang Bisa Dipetik

15 Maret 2023 16:00 WIB
Kisah Inspiratif Islami, Banyak Hikmah yang Bisa Dipetik
Kisah Inspiratif Islami, Banyak Hikmah yang Bisa Dipetik ( Sonora.ID)

6. Kisah Seorang Penjual Kerupuk Buta yang Hatinya Penuh Keikhlasan

Pada suatu hari ada seorang penjual kerupuk dengan keterbatasan fisik yakni buta. Meski begitu ia tidak bertopang dagu dan mencoba mencari penghidupan dengan berjualan kerupuk.

Selang beberapa waktu ada seorang pemuda yang hendak membeli kerupuk dari penjual tadi. Pemuda tersebut lalu memberikan pertanyaan jika saja dirinya tidak membayar namun meminta kembalian kepada penjual buta tadi.

Lalu ia menanyakan bagaimana tanggapan sang penjual kerupuk dengan kondisi buta. Seketika penjual kerupuk menjawab dengan nada rendah “nak, rezeki sudah Allah atur, saya cuma berusaha. Jika memang rezeki tersebut adalah milik saya maka tak akan tertukar. Begitu pun sebaliknya,” kata si penjual kerupuk dengan kondisi buta.

Seketika setelah mendengar jawaban dari penjual kerupuk tadi, anak muda langsung bergetar hatinya. Ia kemudian memberikan uang kepada penjual kerupuk tadi dengan jumlah yang lebih. Pemuda tersebut percaya jika Allah menitipkan rezeki penjual tersebut lewat tangannya.

7. Setitik Kebaikan Bisa Menyadarkan Kejahatan

Pada suatu hari, ada seorang kakek tua yang sudah memiliki pohon pepaya dengan kondisi berbuah matang. Pohon pepaya tersebut dirawat dari kecil hingga bertumbuh dan menghasilkan buah. Akan tetapi buah yang dihasilkan dari pohon pepaya tersebut sangat sedikit. Posisi pohon tersebut di dekat pagar yang bersebelahan dengan jalan raya.

Pada keesokan harinya sang kakek pemilik pohon berniat untuk memetik buah pepaya yang selama ini ia rawat. Namun siapa sangka ketika sampai ternyata buah pepaya tersebut sudah hilang beberapa biji. Seketika sang kakek kembali ke dalam rumah dan terlihat murung.

Sang istri yang melihat keadaan tersebut merasa heran hanya karena buah pepaya yang tak seberapa harganya bisa sekecewa dan semurung itu. Namun yang dipikirkan oleh kakek berbeda dengan yang dipikirkan oleh sang istri.

Ia memikirkan begitu kasihan terhadap seorang pencuri harus menunggu sampai tengah malam sekaligus penuh usaha hanya untuk mendapatkan beberapa buah pepaya. Keesokan harinya ia berinisiatif untuk membantu sang pencuri dalam meletakkan sebuah tangga.

Namun siapa sangka ketika keesokan harinya buah pepaya yang ada pada pohon masih utuh jumlahnya. Sang kakek mulai bersabar dan mencoba menunggu keesokan harinya. Akan tetapi kejadian yang sama masih kakek alami, di mana buah pepaya masih utuh meskipun sudah diletakkannya sebuah tangga di dekatnya.

Hari esoknya kakek kedatangan tamu seorang pemuda yang belum pernah ia temui sebelumnya. Pemuda tersebut membawa beberapa pepaya matang. Pemuda tersebut memberikan pepaya tersebut kepada kakek dan meminta maaf.

Pemuda tersebut juga menjelaskan jika dirinyalah yang mencuri pepaya milik kakek tadi. Sebenarnya pemuda tersebut masih berniat untuk mencuri pepaya. Namun karena adanya sebuah tangga tadi, pemuda tersebut hatinya tergerak dan sadar jika pemilik pepaya tersebut begitu sabar sekaligus baik hati. Sejak saat itu pemuda tersebut sudah memiliki tekad untuk berubah dan tidak mencuri lagi.

8. Memberi Tanpa Menghina

Kisah ini tentang seorang penjual selimut. Selimut yang dijualnya memiliki kualitas terbaik dengan harga dan ketebalan yang bervariasi.

Pada suatu hari, datanglah seorang kakek tua renta dengan kondisi baju lusuh ke tokonya.

Banyak pengunjung melihatnya dengan sinis dan tentunya penuh akan rasa tak suka.

Namun siapa sangka pemilik toko melayani kakek tua tersebut dengan sopan, perhatian layaknya pengunjung lainnya.

Kakek tua tersebut mengutarakan maksud kedatangannya ke toko tersebut untuk membeli selimut.

Ia meminta selimut dengan harga paling murah karena total uang yang dimiliki kakek tua tersebut hanya pas-pasan. Bahkan dibilang cukup ternyata tidak bisa.

Mengetahui hal tersebut, pemilik toko tetap memberikan pelayanan terbaik sekaligus mulai mencari selimut untuk kakek tua renta tadi.

Siapa sangka pemilik toko memberikan sebuah selimut kualitas terbaik. Ia pun memberikan harga selimut sejumlah total uang kakek tadi. Setelah selesai membayar, kakek tua itu menyampaikan terima kasih kepada pemilik toko.

Ternyata selimut yang dibeli kakek tua tersebut adalah untuk menyelimuti anak istri dibalik tembok rumahnya. Suatu hari datanglah pengujung ingin membeli selimut yang sama kualitasnya dengan kakek tua.

Pengunjung tersebut tampak marah ketika mengetahui harga dari selimut tersebut. Ia membandingkan harga yang diberikan kakek tua kemarin terhadap dirinya saat ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ia menganggapnya tidak adil.

Dengan penuh kesabaran pemilik toko memberikan penjelasan. “Memang benar harga yang saya berikan kepada Anda berbeda dengan kakek tua kemarin. Namun kali ini saya berdagang dengan manusia, sedangkan kemarin saya berdagang dengan Allah,” ucap pemilik toko selimut.

Seketika pemuda tadi tertegun dan membayar sesuai harga yang dibayarkan sambil berdoa agar kakak tua tersebut terhindar dari rasa dingin beserta keluarga. Lalu ia juga berucap dan memohon kepada Allah agar keluarganya dijauhkan dari siksaan api neraka.

9. Setiap Kejadian Akan Memiliki Makna

Dikisahkan ada sebuah keluarga yang memiliki anggota di dalamnya yang begitu banyak. Satu ayah satu ibu dan tiga orang anak. Keberadaan mereka semua sudah membuat suasana rumah menjadi ramai. Selang beberapa waktu kemudian sang ayah membawa kabar bahagia bagi semua anaknya jika mereka akan mendapatkan adik lagi.

Siapa sangka kabar bahagia dari ayah tidak disambut baik oleh sang anak sulung. Ia menentang perkataan ayah. Keduanya berdebat hingga tak menemukan jalan keluar. Usut punya usut ternyata sang ayah dan anak sama sama memiliki watak keras dan tak mau mengalah satu sama lain.

Sang anak sulung memberikan penjelasan jika ia melihat dari sisi ibu yang sudah tua bagaimana nanti mengasuh dan merawat anggota keluarga baru tersebut. Meski penuh pertentangan, namun waktu tetap berjalan dengan kondisi kandungan sang ibu membesar hingga memasuki usia 4 bulan.

Dalam usia 4 bulan kandungan memang tidak dapat digugurkan. Bahkan menggugurkan kandungan juga termasuk dosa dan melanggar hukum. Dalam kondisi tersebut sang anak sulung masih memiliki kebencian yang begitu mendalam terhadap semua yang terjadi.

Namun perlahan-lahan ia berdoa kepada Allah untuk menghilangkan rasa bencinya jika memang adik baru untuknya adalah pilihan terbaik dari Allah. Allah mengabulkan doa dari anak sulung dan menghilangkan rasa benci dalam dirinya.

Ketika sang adik baru lahir, ternyata kondisinya terbilang cukup buruk karena adanya penyakit jantung. Berbagai usaha sudah dilakukan keluarga tersebut untuk kesembuhan adik baru tersebut. Waktu tetap berjalan hingga suatu saat hasil rontgen dokter keluar dan memberikan penjelasan jika adik baru telah sembuh dari penyakit jantung yang dideritanya.

Semua keluarga merasa bahagia sekaligus terharu. Tak lupa ucap syukur atas kesembuhan adik baru kepada Allah tetap dipanjatkan.

Dari cerita tersebut kita belajar jika setiap kejadian yang telah ditakdirkan oleh Allah selalu memiliki makna tersendiri. Sering kali tak sadar akan makna dibalik kejadian. Hal ini kerap kita alami ketika menghadapi kegagalan.

Kita lebih suka mengumpat daripada berpikir jernih terkait makna apa yang ada dibalik kegagalan yang terjadi. Bisa jadi karena Allah ingin menyadarkan jika pilihan yang kita ambil selama ini salah. Dan dibuatlah sebuah kegagalan.

Maka dari itu baik keberhasilan maupun kegagalan bahkan dalam kejadian lainnya pun harusnya tetap disikapi dengan pikiran jernih dan selalu mengingat jika Allah sudah menggariskan apa yang harusnya terjadi.

10. Sedekah

Pada zaman Nabi Sulaiman AS, ada sebuah keluarga yang konon memiliki pohon besar  di samping rumahnya. Ada sarang burung dengan beberapa merpati di sana. Kemudian laki-laki itu membawa merpati itu kepada anaknya, setelah itu induk merpati mengadu kepada Nabi Sulaiman AS.

Nabi Sulaiman mengundang orang itu untuk bertobat dan  berjanji tidak akan melakukannya lagi. Suatu hari, istrinya menyuruh ia untuk mengambil  merpati lagi, jadi pria itu pada awalnya menolak, tetapi dibujuk oleh godaan istrinya untuk melakukannya beberapa kali.

Ibu Merpati mengeluh lagi, dan Nabi Sulaiman marah kepada laki-laki itu. Kemudian Nabi Sulaiman menginstruksikan Jin untuk melindungi pohon itu dan menegaskan bahwa pria itu tidak membawa pulang merpati. Ketika merpati itu lahir kembali, lelaki itu memanjat lagi dan tiba-tiba lelaki malang itu  mengetuk pintu dan menyuruhnya memberikan sesuatu kepada istrinya.

Istri berkata, “Aku tidak punya apa-apa,” dan lelaki itu turun dari pohon dan memberi lelaki malang itu segenggam makanan. Kemudian dia memanjat pohon lagi dan mengambil merpati lain. Kemudian induk merpati mengeluh lagi, dan Nabi Sulaiman  marah dan memanggil dua jin untuk melindungi pohon itu. Roh berkata bahwa ketika kami mencoba untuk menjatuhkan orang itu, tiba-tiba dua malaikat datang dan melemparkan kami ke arah yang berlawanan jauh. Amal dapat menyelamatkan orang dari bahaya.

Demikian ulasan tentang kisah inspiratif islami yang memiliki banyak hikmah. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm