Solo, Sonora.ID - Tak terasa, seminggu lagi sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini, pastinya akan terjadi peningkatan permintaan masyarakat terhadap komoditas kebutuhan pokok. Namun biasanya dengan adanya permintaan tersebut, bahan pokok yang berada di pasaran menipis dan mungkin juga sudah kadaluarsa.
Oleh karena itu, Pemkot Solo melalui tim gabungan dari Satgas Pangan, Satpol PP, Dinas perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan juga bersama BPOM pada Selasa lalu (14/03/2023) lakukan sidak makanan kadaluarsa di sejumlah pasar di Solo, Jawa Tengah.
Heru Sunardi, Kepala Dinas perdagangan Kota Solo mengatakan, gelaran sidak yang dilakukan oleh tim gabungan ini tertuju pada 4 lokasi yaitu Pasar Legi (pasar induk), Pasar Harjodaksino, dan 2 toko modern.
Baca Juga: Bupati Sukoharjo Gelar Operasi Pasar, Catat Tanggal dan Tempatnya
Seorang Analisis Perdagangan Ahli Muda Dinas perdagangan Kota Solo, Veronica Erna menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengawasan terhadap makanan dan jaminan kesehatan kepada warga Solo menjelang Ramadhan. Disini petugas mengecek satu persatu serta mencatat kemasan makanan yang kondisinya kurang layak atau rusak yang masih di display oleh pedagang.
"Kemasan yang rusak atau kotor kami catat. Karena kemasan rusak atau kotor itu tidak pantas untuk dikonsumsi karena bisa mengandung jamur dan sebagainya," ungkap Veronica ketika sidak di Pasar Legi, Solo.
Veronica mengungkapkan, makanan kadaluarsa juga ditemukan petugas di pasar tradisional ketika melakukan sidak seperti kerupuk, rengginang, roti kaleng, rambak, dan kacang-kacangan. Kemudian ada juga makanan yang tidak layak dikonsumsi seperti kacang hijau, kacang tanah, dan makanan ringan serta yang lainnya.
"Kalau di toko modern lebih banyak di Indomaret dan langsung kita tarik. Tidak boleh dipasang. Kebanyakan makanan kaleng. Mendekati kadaluarsa dan kemasan (sudah) rusak," ungkap Veronica.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Harga Cabai di Boyolali Mengalami Pelonjakan
Selaras dengan itu, Heru juga mengkonfirmasi bahwa berdasarkan hasil Sidak yang dilakukan tim gabungan, pihaknya menemukan makanan yang kemasannya rusak atau tidak layak di toko modern, sedangkan di pasar tradisional mereka menemukan makanan yang sudah kadaluarsa namun tetap dijual pedagang.
"Barang-barang yang sudah cacat dan mendekati kadaluarsa untuk ditarik tidak diperjualbelikan. Sedangkan di pasar tradisional yang cacat (pada) kemasan kadaluarsa juga tidak dijual," ungkap Heru.
Dia menambahkan bahwa, sidak makanan kadaluarsa yang dilakukan oleh tim gabungan ini tidak hanya dilakukan menjelang bulan Ramadhan saja. Tetapi, sidak ini juga sudah merupakan agenda rutin petugas yang bertujuan untuk melindungi konsumen maupun masyarakat dari berbagai makanan yang tak layak maupun kadaluarsa.
"Cuma kalau momen-momen penting ini kami melakukan pengamatan di lapangan, tidak di lapangan dengan kekuatan tim yang besar," tambah Heru.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.