Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder.
Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Bentuk perakaran tunggang.
Daun sempit, tebal, dan kaku, serta memiliki pigmen hijau atau klorofil untuk fotosintesis.
Tulang daun tidak beraneka ragam.
Tidak memiliki bunga sejati.
Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan, yaitu embrio yang terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Sperma atau sel kelamin jantan menuju ke sel telur atau sel kelamin betina melalui tabung serbuk sari yang hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
Tumbuhan biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan – bahan lain.
Klasifikasi Gymnospermae
1. Kelas Cycadidae
Mirip dengan tumbuhan palem, tetapi memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti biji strobilus dan berbiji terbuka.
Ditemukan di Amerika Selatan, Australia, Jepang bagian selatan, China bagian barat, dan Madagaskar.
2. Kelas Konifer
Tumbuhan yang memiliki alat reproduksi terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum sehingga sering disebut pohon jarum.
Tumbuhan ini mempunyai biji yang berkulit keras, berwarna kuning, berukuran kira-kira sebesar kelereng, serta mempunyai aroma yang tidak enak.
4. Kelas Gnetophyta
Divisi gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun secara majemuk, daunnya berhadapan. Seluruh pembuluh ada pada kayu sekunder, tidak pada saluran resin.