Hal ini juga tercantum dalam Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 156:
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ụn
Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Al-Baqarah:156)
Kalimat istirja adalah ungkapan kesadaran bahwa semua yang di dunia ini adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.
Dengan umat Islam mengucapkan kalimat ini, maka ia meminta kepada Allah untuk senantiasa menganugerahkan kesabaran dan ketabahan.
Waktu Dianjurkan Membaca Kalimat Istirja
Dikutip dari laman Kemenag RI, para ulama menjelaskan ada dua kondisi atau dua waktu kita dianjurkan untuk membaca kalimat istirja.
Pertama, ketika kita tertimpa musibah.
Saat manusia tertimpa musibah, baik ada kematian, kehilangan barang, atau musibah lainnya, umat islam disunnahkan membaca kalimat istirja atau ‘innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Selain diucapkan ketika terjadi kematian, ada musibah lain yang bisa mengucapkan kalimat istirja, seperti banjir, tsunami, gunung meletus dan lainnya.
Kedua, ketika mendengar atau melihat orang lain tertimpa musibah.
Saat mendengar kematian seseorang, atau kita melihat ada orang lain tabrakan dan lainnya.
Dalam kondisi ini, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan bacaan kalimat istirja.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News