Kesatuan TNI dan APRIS ini dipimpin oleh Mayor HV Worang dan berita kedatangan mereka membuat para anggota KNIL merasa terdesak.
Dengan begitu, mereka pun membentuk pasukan yang dinamakan 'Pasukan Bebas' di bawah kepemimpinan Andi Azis.
Kronologi Terjadinya Pemberontakan Andi Azis
Setelah 'Pasukan Bebas' terbentuk, penyerangan pun dimulai pada pukul 05.00 pagi di tanggal 5 April 1950.
Pada saat itu, Andi Azis dan anggota KNIL lainnya menyerang markas APRIS yang berada di Makassar dan berhasil menguasai kota tersebut dengan kekuatannya.
Karena pemberontakan ini, Letkol AJ Mokogita dan beberapa perwira menjadi korban bahkan ditahan oleh 'Pasukan Bebas'.
Tepat dua hari setelah penyerangan, pemerintah mengirimkan pasukan Ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel AE Kaliwirang ke Sulawesi Selatan.
Di tanggal 8 April 1950, pemerintah pun mengeluarkan ultimatum kepada Andi Azis untuk segera melaporkan diri ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan tindakannya dalam kurung waktu 2x24 jam.
Baca Juga: 7 Penyimpangan terhadap Pancasila pada Masa Orde Baru, Materi Sejarah SMP
Dengan adanya ultimatum tersebut, Andi Azis pun menyetujuinya dan akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 13 April 1950.
Penangkapan Andi Azis
Karena adanya desakan dari Soumokil, pejabat Negara Indonesia Timur, Andi Azis pun batal menepati janjinya dan dianggap sebagai pemberontak.
Hingga akhirnya pemimpin dari 'Pasukan Bebas' ini pun menyerahkan diri ke Kolonel Mokogita pada tanggal 15 April 1950.
Andi Azis pun dibawa ke Jakarta dan diadili atas tindak pemberontakannya, sehingga ia dihukum penjara selama 14 tahun.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.