Sonora.ID - Berikut ini adalah pembahasan tentang latar belakang pemberontakan Andi Azis yang sudah lengkap dengan kronologinya.
Indonesia melalui jalan yang panjang untuk benar-benar bisa menyatu dalam nama NKRI meskipun kemerdekaan sudah digaungkan sejak 17 Agustus 1945.
Setelah kemerdekaan, masih banyak pemberontakan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya adalah Pemberontakan Andi Azis di Makassar.
Pemberontakan ini dipimpin langsung oleh seorang mantan perwira KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger), yaitu Andi Azis.
Agar lebih memahami kejadian dari gerakan separatis ini, simak penjelasan lengkap tentang latar belakang Pemberontakan Andi Azis berikut ini dengan kronologinya.
Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis di Makassar
Baca Juga: Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia yang Berlaku
Pasukan dari pemberontakan ini terdiri dari Andi Azis dan para anggota KNIL lain yang menolak masuknya TNI ke dalam APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).
Saat itu, Andi Azis dan anggota KNIL sudah bergabung ke dalam APRIS, sehingga ia menuntut agar pasukan TNI tidak menjadi bagian dari angkatan perang tersebut.
Pemerintah tidak setuju dengan tuntutan Andi Azis dan mulai mengirimkan pasukan TNI ke Makassar, Sulawesi Selatan sebanyak 900 anggota untuk menjaga keamanan di kota tersebut.
Kesatuan TNI dan APRIS ini dipimpin oleh Mayor HV Worang dan berita kedatangan mereka membuat para anggota KNIL merasa terdesak.
Dengan begitu, mereka pun membentuk pasukan yang dinamakan 'Pasukan Bebas' di bawah kepemimpinan Andi Azis.
Kronologi Terjadinya Pemberontakan Andi Azis
Setelah 'Pasukan Bebas' terbentuk, penyerangan pun dimulai pada pukul 05.00 pagi di tanggal 5 April 1950.
Pada saat itu, Andi Azis dan anggota KNIL lainnya menyerang markas APRIS yang berada di Makassar dan berhasil menguasai kota tersebut dengan kekuatannya.
Karena pemberontakan ini, Letkol AJ Mokogita dan beberapa perwira menjadi korban bahkan ditahan oleh 'Pasukan Bebas'.
Tepat dua hari setelah penyerangan, pemerintah mengirimkan pasukan Ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel AE Kaliwirang ke Sulawesi Selatan.
Di tanggal 8 April 1950, pemerintah pun mengeluarkan ultimatum kepada Andi Azis untuk segera melaporkan diri ke Jakarta dan mempertanggungjawabkan tindakannya dalam kurung waktu 2x24 jam.
Baca Juga: 7 Penyimpangan terhadap Pancasila pada Masa Orde Baru, Materi Sejarah SMP
Dengan adanya ultimatum tersebut, Andi Azis pun menyetujuinya dan akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 13 April 1950.
Penangkapan Andi Azis
Karena adanya desakan dari Soumokil, pejabat Negara Indonesia Timur, Andi Azis pun batal menepati janjinya dan dianggap sebagai pemberontak.
Hingga akhirnya pemimpin dari 'Pasukan Bebas' ini pun menyerahkan diri ke Kolonel Mokogita pada tanggal 15 April 1950.
Andi Azis pun dibawa ke Jakarta dan diadili atas tindak pemberontakannya, sehingga ia dihukum penjara selama 14 tahun.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.