Perubahan Iklim Ancam Produksi Garam di Sulsel, Panen Anjlok!

23 Maret 2023 15:06 WIB
petani garam di Jeneponto
petani garam di Jeneponto ( Dok Tribun Timur)

Makassar, Sonora.ID - Perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini membuat petani garam di Sulawesi Selatan gigit jari.

Pasalnya, hasil panen garam mereka anjlok karena cuaca ekstrem dan tidak menentu. Kondisi tersebut berlangsung sejak tahun 2020.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan, produksi garam Sulsel pada 2020 hanya menyentuh angka 45.310 ton.

Padahal, produksi garam pernah mencapai 140.338 ton pada tahun 2019, atau yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Sayangnya pada 2021, produksi garam Sulsel kembali menurun drastis yakni berada pada angka 1.283 ton.

Lalu, pada 2022 sedikit meningkat namun tidak signifikan yakni hanya 3.282 ton.

Kepala DKP Sulsel, Muhammad Ilyas tak menampik, perubahan iklim menjadi salah satu penyebab produksi garam terus merosot.

Ia mencontohkan, di Kabupaten Kepulauan Selayar di mana para petani telah bersiap menuju tempat pengeringan garam namun tiba-tiba hujan deras.

"Garam yang tadinya sudah kering akhirnya kembali terendam air tawar sehingga tidak bisa diproduksi," ujar Ilyas.

Kondisi ini, kata Ilyas, berbeda dengan dulu ketika petani masih bisa memprediksi kapan musim kemarau, musim peralihan dan musim hujan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm