Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja yang menjadi makna konferensi meja bundar bagi bangsa indonesia.
Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan penting yang terjadi pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan mengenai masa depan Indonesia sebagai sebuah negara.
Konferensi ini melibatkan delegasi dari berbagai kelompok politik dan etnis di Indonesia, serta perwakilan dari Belanda, yang merupakan kekuatan kolonial yang menguasai Indonesia pada saat itu.
Konferensi Meja Bundar memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Lantas apa saja yang menjadi makna konferensi meja bundar bagi bangsa indonesia tersebut? Simak ulasannya berikut ini:
Baca Juga: 50 Contoh Soal Ujian Sekolah Sejarah Indonesia Kelas 12 dan Jawabannya
Makna pertama dari Konferensi Meja Bundar adalah bahwa pertemuan ini berhasil mencapai kesepakatan tentang kemerdekaan Indonesia. Setelah berlangsungnya perang kemerdekaan selama 4 tahun, Konferensi Meja Bundar menjadi wadah untuk mengakhiri perjuangan tersebut. Melalui perundingan yang cukup panjang dan sulit, delegasi Indonesia dan Belanda akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakui Indonesia sebagai negara merdeka.
Makna kedua dari Konferensi Meja Bundar adalah menetapkan batas wilayah Indonesia. Selama masa kolonial, Belanda telah menguasai banyak wilayah di Indonesia, termasuk wilayah-wilayah yang dianggap sebagai bagian dari Indonesia saat ini. Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari Indonesia dan Belanda berhasil menetapkan batas-batas wilayah Indonesia yang sah secara internasional.
Baca Juga: Pithecanthropus Erectus: Sejarah Penemuan, Ciri-Ciri, dan Kontroversi
Makna ketiga dari Konferensi Meja Bundar adalah membuka jalan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara asing. Sebelumnya, Indonesia tidak diakui sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Dengan diakui sebagai negara yang merdeka di Konferensi Meja Bundar, Indonesia bisa menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, memperluas hubungan ekonomi, sosial, dan politik.