Makna keempat dari Konferensi Meja Bundar adalah meneguhkan kemerdekaan Indonesia di mata dunia. Dengan diakui sebagai negara yang merdeka oleh Belanda, Indonesia bisa dipandang oleh negara-negara lain sebagai negara yang berdaulat dan memiliki hak untuk berdiri di dunia internasional. Hal ini memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional dan memberikan kepercayaan kepada rakyat Indonesia bahwa negaranya diakui secara resmi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Zaman Mesozoikum dan Pembagiannya, Kapan Itu Berlangsung?
Makna kelima dari Konferensi Meja Bundar adalah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dalam Konferensi Meja Bundar, delegasi dari berbagai kelompok politik dan etnis di Indonesia berhasil bekerja sama untuk mencapai kesepakatan tentang kemerdekaan Indonesia.
Ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki perbedaan pandangan politik, ideologi, dan budaya, mereka bisa bersatu untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Hal ini memberikan contoh bagi rakyat Indonesia bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah kunci untuk mencapai tujuan besar yang sulit dicapai.
Baca Juga: Pertempuran Lima Hari di Semarang: Latar Belakang, Kronologi, dan Tokoh
Konferensi Meja Bundar memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pertemuan ini berhasil mencapai kesepakatan tentang kemerdekaan Indonesia, menetapkan batas wilayah Indonesia, membuka jalan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara asing, meneguhkan kemerdekaan Indonesia di mata dunia, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Konferensi Meja Bundar menjadi titik balik yang menandai akhir dari masa penjajahan dan awal dari kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka. Oleh karena itu, Konferensi Meja Bundar harus diperingati sebagai sebuah momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia yang harus diingat dan dihargai oleh generasi muda.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.