Riau, Sonora.ID - Dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting Jajaran TNI Angkatan Udara bersama BKKBN adakan Pencanangan Pencegahan Stunting secara nasional yang dilakukan secara daring dan luring, pada senin (20/3/2023).
TNI Angkata Udara dan BKKBN Provinsi Riau menjadi bagian dari Pencanangan Pencegahan Stunting secara nasional khususnya yang ada di provinsi Riau.
“Kita akan melanjutkan program stunting yang sudah berjalan tentunya juga kita akan berkoordinasi dan bekerjasama juga dengan BKKBN di provinsi maupun puskesmas-puskesmas yang ada di sekitar lanud Roesmin” ujar Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Setiawan.
Lebih lanjut Setiawan menuturkan untuk program yang sudah di rencanakan oleh pemerintah seharusnnya tetap berjalan seiring dengan program dari AU itu sendiri.
“Kita harus selalu mengantisipasi karena hal tersebut tidak tiba-tiba muncul, setidaknya kalo bisa di antisipasi angka itu akan bisa kita tekan nantinya” ucap Setiawan.
Perolehan di tahun 2020 hingga sekarang, kata Setiawan, hasil yang tidak mudah dan lebih baik untuk di tingkatkan dengan melakukan kerjasama antara pusat dengan mabes AU yang mempunyai komitmen yang sama untuk menekan laju pertumbuhan stunting.
Baca Juga: Tingkat Stunting Turun Di Kabupaten Pelalawan, BKKBN Riau: Kita Tidak Boleh Lengah
Dalam kesempatan yang sama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia menyampaikan kerjasama antara BKKBN Riau dan Lanud Roesmin Nurjadin sudah terjalin lebih dulu.
“Ini di buktikan dengan adanya pembukaan rakornis kemitraan bangga kencana, kita disini mendapatkan penghargaan dan ini bukti salahsatunya kegiatan pelayana serentak yang kita laksanakan dalam hari keluarga nasional” jelas Mardalena.
Dengan adanya penghargaan yang di dapatkan oleh Lanud Roesmin Nurjadin tentunya akan membuat kerjasama lebih solid dan semangat dalam menuju target penurunan stunting di angka 14% di tahun 2024 dapat tercapai.
Ia menambahkan berdasarkan hasil survey status gizi Indonesia 2022 angka penurunan stunting di provinsi Riau sudah berada di angka 17%
“Tentunya kita tidak boleh lengah karena di 2024 kita menuju 14% , salah satunya pencegahan dari hulu, bersama kita berikan konseling kepada calon pengantin sesuai dengan arahan bapak BKKBN minimal tiga bulan calon pengantin itu harus dilakukan screaning atau pemeriksaan, dan nantinya akan kita masukan kedalam aplikasi elsimil elektronik siap nikah dan siap hamil sehingga dapat diketahui resikonya lebih awal” terangnya.
Baca Juga: Kemenkumham Provinsi Riau Adakan Rapat Koordinasi MKNW, MPWN dan MPDN