Palembang, Sonora.ID - Sidang lanjutan perkara sengketa ketenagakerjaan terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap pekerja PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMS) Tbk pada hari ini, Rabu (29/03) memasuki tahap replik (jawaban penggugat).

Diinformasikan sebelumnya, bahwa PT HMS Tbk digugat oleh dua mantan karyawannya yakni Dhany Prasanto dan Andra Desvrian usai keduanya di PHK secara sepihak karena dituduh melakukan manipulasi data pada saat bekerja, meskipun hingga kini PT HMS Tbk disebut belum menunjukkan bukti atas tuduhan tersebut.

Saat ditemui usai persidangan, Andra membeberkan bahwa dirinya sempat mencium adanya kejanggalan hingga mendapatkan intervensi dari pihak tergugat yakni PT HMS Tbk.

Pasalnya, lanjut Andra, dirinya beserta rekannya Dhany sempat ditawari ajakan untuk berdamai dengan iming-iming 1 PMTK (upah pesangon satu kali).

Baca Juga: Berikut Cara Cek Apakah Anda Penerima Bantuan STB Gratis atau Tidak

"Kalau intervensi banyak ya dari awal proses, seperti saat di Disnaker kita ditawari 1 PMTK (upah pesangon satu kali) dan ajakan damai oleh pihak tergugat. Menurut kami ini janggal, disisi lain mereka ngotot kami bersalah tapi disisi lain mereka malah mengajak untuk berdamai," ungkap Andra usai mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Palembang Kelas IA Khusus.

Sehingga tawaran tersebut, kata Andra, pihaknya tolak dan tetap melanjutkannya ke proses pengadilan.

"Makanya tawaran itu kami tolak dan kami tetap menuntut keadilan," tegasnya.

Selain itu, lanjut Andra, pihaknya juga menyayangkan PT HMS Tbk yang hingga kini belum menunjukkan atas tuduhan yang dilayangkan kepada mereka.

"Sehingga kami tetap menolak untuk di PHK karena hingga kini tuduhan mereka soal manipulasi data kepada kami tidak bisa buktikan," tutupnya.

 Baca Juga: Bisa Bikin Leher Cedera, Berikut 4 Bahaya Kelamaan Main Handphone