Di daerah Jawa Barat, ngadulag biasanya dilakukan sebelum tarawih, ketika membangunkan sahur keliling, dan juga saat malam takbiran tiba.
Ngadulag biasa dilakukan oleh anak-anak hingga dewasa.
Orang yang menabuh ngadulag biasanya adalah laki-laki yang masih muda.
Mereka secara berkelompok akan memukul beduk dengan nada unik yang menarik.
Di malam takbiran, ngadulag dilakukan beriringan dengan dentuman meriam karbit yang terbuat dari bambu.
Arti Ngabuburit dalam Bahasa Sunda
Setelah ditelusuri, ternyata istilah ngabuburit terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Ngabuburit berasal dari kata burit yang memiliki arti menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.
Adapun kata burit berasal dari bahasa Sunda yang artinya sore atau petang.
Bisa dijelaskan bahwa ngabuburit adalah aktivitas menghabiskan waktu di sore hari.
Sebenarnya istilah ini bisa digunakan setiap hari tanpa harus berada di bulan puasa.
Namun ngabuburit memang lebih familiar dilakukan saat bulan Ramadhan, tepatnya ketika menunggu waktu berbuka puasa.
Meski berasal dari bahasa Sunda, istilah ini cukup familiar di kalangan masyarakat umum.
Saat ngabuburit, kita bisa melakukannya dengan berbagai aktivitas.
Mulai dari bermain game, nongkrong bersama teman-teman, menyiapkan takjil atau mengaji bersama di mushola.
Dengan ngabuburit, rasanya waktu akan berjalan lebih cepat dan tanpa sadar sudah waktunya berbuka puasa.
Demikian ulasan tentang arti dari ngadulag. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News