Landak, Sonora.ID - Sekda Landak Vinsensius, S.Sos,.MMA membuka acara Rapat Koordinasi Evaluasi Perkembangan Desa (IDM) Kabupaten Landak Tahun 2023, penyematan Lencana Desa Mandiri, penyerahan Piagam Penghargaan atas Kinerja Pengelolaan Aset Desa T/A 2022, dan Penghargaan Penerima Alokasi Kinerja Melalui Dana Desa thn 2023, di aula kantor Bupati Landak. Senin, (03-04-2023)
Turut hadiri oleh Kepala Dinas Pemerintahan Desa Landak dan jajaran, para Kepala OPD terkait, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Camat se-kabupaten Landak, para pendamping desa, Seluruh Kades se-kabupaten Landak, serta para tamu undangan lain nya.
Pada kesempatan tersebut Vinsensius menyampikan bahwa indeks desa membangun (IDM) merupakan indeks komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan lingkungan/ekologi yang digunakan untuk memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi undang-undang desa dengan dukungan dana desa serta pendamping desa.
Baca Juga: Jokowi Janji Akan Selesaikan Masalah Para Nelayan di Desa Pajukukang Maros
"Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Selain itu dengan IDM, status kemajuan dan kemandirian desa dapat dijelaskan melalui penilaian terhadap dimensi indikator pembentuk indeks desa membangun," ujar Vinsensius.
Lebih lanjut Vinsensius menyampaikan bahwa peningkatan status desa di Kabupaten Landak setiap tahunnya terjadi cukup signifikan.
Pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan hasil survey pada tahun 2021, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan status desa terjadi cukup signifikan.
"Melihat hasil indeks desa membangun (idm) tahun 2022 terdapat jumlah desa mandiri yang mengalami peningkatan sebanyak 17 desa yang sebelumnya hanya ada 13 desa mandiri kini menjadi 30 desa, desa maju bertambah 5 desa, yang sebelumnya 26 desa kini menjadi 31 desa," terang Vinsensius.
Dikatakannya bahwa desa berkembang bertambah sebanyak 8 desa, yang sebelumnya terdapat 63 desa kini menjadi 71 desa.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Program Desa Cantik, BKKBN Kalsel Ingin Perkuat Basis Data Kependudukan