Baca Juga: Pemprov Sulsel Alokasikan 200 Miliar Tangani Ruas Takkalasi - Bainange - Lawo
Ditempat yang sama hadir secara luring Direktur Pelaksanaan Anggaran DJPB Tri Budhianto, S.P., M.T., sangat mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini yang mana Diseminasi ini merupakan sarana bagi penguatan sinergi antara Kementerian Keuangan dengan para stakeholder di daerah.
Disamping itu acara ini juga sebagai kesempatan yang baik untuk terus mengupdate informasi, membahas, sekaligus berdiskusi mengenai atas kebijakan fiskal yang di sepanjang tahun 2022 guna mempersiapkan tantangan internal maupun eksternal terhadap kinerja ekonomi dan fiskal yang telah dicapai di tahun 2022 kemudian kita jadikan acuan di tahun 2023.
"Saya berharap melalui acara yang kita selenggarakan ini sinergi antara stakeholder akan lebih kuat lagi melalui komitmen dan langkah-langkah strategis yang konkrit untuk melaksanakan APBN dan APBD di tahun 2023 dan dimasa-masa mendatang dalam rangka mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalbar," harap Tri Budhianto.
ApbnBaca Juga: Kakanwil DJPb Kalbar: APBN Harus diketahui Oleh Masyarakat Luas
Sementara itu, Pengamat Ekonomi yang juga Guru Besar Universitas Tanjungpura Prof. Eddy Suratma mengatakan bahwa terkait kondisi fiskal Kalbar dari segi realisasi belanja daerah dan pendapatan Pemprov Kalbar berada pada posisi ke 5 terbaik dari provinsi lainnya.
Ia menegaskan pertumbuhan ekonomi di Kalbar harus ada percepatan. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi Kalbar masih berada dibawah nasional.
"Kita harus mengejar diatas rata-rata nasional dan potensinya ada. Kita sedang menikmati tenaga kerja yang banyak, kemudian jangan puas hanya dengan sumber daya alam," ungkap Eddy.
Eddy menerangkan bahwa Pemprov Kalbar harus menjual yang lebih bagus agar nilai tambahnya meningkat.
Sementara untuk industrialisasi yang harus di dorong di Kalbar yaitu bidang perkebunan yang didominasi dengan sawit.
"Selama tiga tahun kita hanya menghasilkan CPO, sekarang harus jadi barang jadi. Karena itu Wilmar sekarang ada di Mempawah, hasilnya minyak goreng dan P30. Sehingga hasilnya tidak jauh-jauh dari yang kita punya," tutup Prof. Eddy.
Baca Juga: Inilah Tujuan Penyusunan APBN yang Dibuat Pemerintah untuk Negara