Jakarta, Sonora.ID - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan sertifikasi halal.
Terbaru, komitmen BPJPH ini diwujudkan dengan melakukan eksplorasi pemanfaatan teknologi informasi untuk memperkuat Sistem Informasi Halal atau Sihalal.
Upaya ini dilakukan BPJPH bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia (BI) dan Tim Blockchain, Robotics, and Artificial Intelligence Network (BRAIN) IPB University.
"BPJPH terus fokus berikhtiar menghadirkan layanan halal sebaik mungkin melalui transformasi digital. Dan hari ini kita melakukan kick off meeting Pengembangan Aplikasi Sihalal bersama DEKS BI dan tim BRAIN IPB," kata Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham, pada Kick Off Meeting Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Halal di Gedung BPJPH, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: Perbaikan Wesel pada Jam Sibuk Bikin Penumpang KRL Menumpuk, Ini Pernyataan KAI Commuterline
Nampak hadir dalam Kick Off Meeting ini Deputi Direktur DEKS BI Diana Yumanita beserta Tim DEKS BI, Ketua Tim Peneliti BRAIN IPB University Prof. Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng beserta Tim BRAIN IPB dan Tim Developer aplikasi.
"Sinergi BPJPH dengan DEKS BI dan BRAIN IPB ini adalah langkah penting kita dalam rangka berinovasi melakukan penguatan Sistem Informasi yang merupakan basis sistem layanan jaminan produk halal kita." kata Aqil.
Selain pengembangan aplikasi, BPJPH juga terus memperkuat infrastruktur teknologi informasi, yaitu dengan menggunakan fasilitas Pusat Data Nasional Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Lebih lanjut, Aqil mengatakan bahwa penguatan sistem layanan Sihalal dengan menggunakan Pusat Data Nasional Kemenkominfo dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas processing, memory, dan media penyimpanan serta menerapkan load balancing dan klusterisasi aplikasi. Terlebih, adanya cakupan proses bisnis layanan sertifikasi halal yang luas dan melibatkan banyak pemangku kepentingan menuntut tersedianya sistem yang kuat dan memadai untuk digunakan oleh banyak user dan bekerja secara terus menerus.
"Infrastruktur Sihalal harus kuat, mengingat sistem layanan kita ini cakupannya sangat luas dan terintegrasi dengan banyak sistem pada banyak stakeholder terkait, seperti Komisi Fatwa MUI, Komite Fatwa Produk Halal, LPH, LP3H, perbankan, LHLN (Lembaga Halal Luar Negeri), dan sebagainya." kata Aqil melanjutkan.