Selain di Makassar, pasar murah bersubsidi juga rencananya akan digelar di Kabupaten lain yakni Luwu, Bone, dan Selayar. Olehnya itu, Arwin menyebut, pihaknya bekerjasama dengan Pemda masing-masing Kabupaten/kota itu untuk memastikan pembeli paket bapok bersubsidi adalah masyarakat miskin.
"Masyarakat akan didata oleh Pemda setempat. Ini disasar untuk masyarakat miskin. Harus tepat sasaran," tegasnya.
Ikhtiar Kendalikan Inflasi
Arwin menuturkan, pasar murah masif dilaksanakan sebagai ikhtiar untuk mengendalikan laju inflasi daerah. Tak hanya Pemprov Sulsel, saat ini pasar murah juga mulai gencar diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota, organisasi maupun lembaga. Alhasil, inflasi Sulsel kini berada pada level sangat terkendali.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Perkuat Sinergi, Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan
Itu terlihat dari hasil rakor pengendalian inflasi yang rutin dilaksanakan setiap minggu. Kata Arwin, beberapa daerah di Sulsel yang sempat masuk dalam daftar indeks perkembangan harga (IPH) tertinggi perlahan mulai menurun. Salah satunya Kabupaten Wajo.
"Sekarang Wajo IPH nya rendah. Artinya Kabupaten/Kota giat menekan laju inflasi di wilayahnya. Beberapa instrumen pengendalian inflasi sudah dilakukan dengan baik," tutupnya.
Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.