Selain berfungsi membersihkan bulunya, air liur kucing juga memiliki fungsi sebagai antiseptik luka yang dialaminya. Air liur kucing mengandung zat bernama histatin yang berfungsi sebagai penyembuh luka dengan memperbarui sel kulit.
Bekas jilatan air liur pada permukaan kulit akan membantu membentuk senyawa nitrat oksida. Nitrat oksida menghalangi infeksi dan mencegah tumbuhnya kuman di sekitar luka.
Namun, apakah air liur kucing bahaya bagi manusia?
Masih dilansir dari sumber yang sama, air liur kucing sama halnya seperti air liur manusia. Air liur kucing juga mengandung bakteri, tetapi umumnya tidak berbahaya.
Selama merasa sehat dan tidak sakit, kamu boleh membiarkan kucing peliharaanmu menjilati kulit tubuhmu.
Tapi, perhatikan kondisi kesehatan kucing. Jika kucingmu menunjukkan gejala air liur berlebih dan ia menjilatmu, segera cuci area bekas jilatannya dengan sabun. Kucing yang sedang sakit umumnya mengalami infeksi kuman, termasuk kuman dalam air liurnya. Jadi, jumlah kuman dalam air liur kucing ini akan meningkat dan bisa membahayakan kesehatan.
Tapi, jika kucingmu sedang sakit menjilatmu, jumlah bakteri ini akan meningkat drastis. Jika bekas jilatan kucing tidak segera dicuci atau dibersihkan, bakteri dari air liurnya akan membahayakan kesehatanmu.
Oleh sebab itu, jika kucingmu sehat, biarkan saja ia menjilatimu, asalkan tidak membiarkannya menjilat mata, mulut, dan lukamu.
Baca Juga: 290 Nama Kucing Betina yang Lucu, Cocok Jadi Referensi untuk Anabul