Selain merambat melalui media, bunyi juga dapat dipantulkan. Bahkan, ada juga istilah bunyi pantul.
Bunyi pantul yaitu bunyi yang dihasilkan dari pemantulan bunyi pada permukaan benda yang keras.
Bunyi dapat dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras, contohnya kayu, besi, permukaan dinding, dan lain-lain.
Contoh: terjadinya gaung ketika kita bersuara di ruangan kosong, terjadinya gema ketika berteriak di bukit atau gua.
Gaung atau kerdam adalah bunyi yang dipantulkan oleh dinding dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari sumber bunyi.
Gema adalah bunyi yang dipantulkan oleh dinding dengan jarak yang jauh dari sumber bunyi.
Biasanya, gema berbunyi setelah bunyi asli selesai dilakukan, sehingga gema terdengar lebih jelas.
3. Bunyi dapat Dibiaskan
Bunyi dapat dibiaskan jika melewati bidang batas dari dua media yang berbeda.
Contohnya yaitu suara petir di malam hari terdengar lebih keras daripada di siang hari. Ini terjadi karena kerapatan udara di siang hari lebih renggang dibanding pada malam hari.
Selain itu, dibandingkan dengan gelombang cahaya, gelombang suara memang datang lebih lambat.
Gelombang cahaya dapat bergerak dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Sedangkan gelombang suara datang dengan kecepatan 0,3 kilometer per detik.
Inilah alasan mengapa kilat dapat terlihat lebih cepat daripada guntur yang terdengar.
Demikian penjelasan mengenai sifat-sifat bunyi dan contohnya sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia, Materi Kelas 5 SD Tema 3