Jadi, jika sedang mempertimbangkan kebiasaan yang bikin cepat kurus, pastikan tidur setidaknya enam hingga tujuh jam setiap malamnya.
5. Sering membaca hal-hal positif
Target menurunkan berat badan tak sekadar melibatkan makanan atau olahraga saja, tetapi juga kebiasaan positif lainnya.
Banyak membaca hal-hal positif akan cukup efektif membantu kita disiplin dan lebih sadar dalam menjalani pola diet sehat yang sedang dijalankan.
Studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menerima pesan positif yang mendesak mereka untuk makan sehat, berolahraga, dan minum air putih cenderung lebih mampu mencapai tujuan penurunan berat badan mereka.
6. Ngemil setelah makan siang
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa ngemil di pagi hari cenderung membuat kita makan lebih banyak sepanjang hari daripada jika ngemil sore.
Sebaliknya, ketika kita ngemil di sore hari, kita cenderung memilih makanan yang lebih sehat. Sederhana, tapi ini bisa menjadi salah satu kebiasaan yang bikin cepat kurus. Salah satu camilan sehat yang bisa kita pilih adalah kacang almond.
Almond tinggi akan vitamin E yang membantu kita untuk lebih cepat kurus.
Baca Juga: 4 Zodiak Paling Cepu, Mending Jangan Kasih Tau Rahasia ke Mereka!
Ngemil ketika diet bisa mencegah kita makan berlebih di waktu makan besar. Namun, pastikan camilan yang kita asup adalah jenis camilan sehat dan rendah kalori.
7. Pakai jeans saat bepergian
Lagi-lagi, kebiasaan yang bikin cepat kurus tak harus berkaitan dengan makanan atau olahraga saja. Membiasakan diri menggunakan celana jeans saat bepergian ternyata juga berperan terhadap target berat badan kita.
Diketahui pula bahwa pakaian kasual bisa meningkatkan level aktivitas fisik seseorang, daripada ketika mereka menggunakan pakaian kerja resmi.
Peserta penelitian ternyata melangkah 491 lebih banyak dan membakar 25 kalori lebih banyak di hari-hari ketika mereka mengenakan denim daripada saat mengenakan pakaian kerja biasa. Meski sepele, namun jika dikerjakan secara rutin tentu ini akan memengaruhi kesuksesan diet kita.
8. Rutin menimbang berat badan
Kita memang tak perlu setiap saat mengecek berat badan kita.
Namun, peneliti Cornell University menemukan bahwa rutin menimbang berat badan setiap hari membantu para pelaku diet yang menjadi partisipan penelitian menurunkan berat badan lima kali lebih banyak daripada mereka yang lebih jarang menimbang. Tapi, berat badan kita bisa fluktuatif setiap harinya.
Untuk menghindari itu, pastikan menimbang di jam yang sama setiap harinya.
Baca Juga: Sinopsis Suzume no Tojimari, Menceritakan tentang Apa?
9. Minum sebelum makan
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Virginia Tech, peserta diet yang diminta minum dua gelas air sebelum makan dapat menurunkan berat badan rata-rata 2 kg lebih banyak selama 12 minggu diet kalori terkontrol, daripada rekan-rekan mereka yang makan dalam kondisi haus.
Salah satu alasannya adalah ketika kita tidak cukup minum, tubuh mungkin akan menyimpan karbohidrat sebagai lemak. Sebab, tubuh tidak dapat secara efisien mengubah karbohidrat menjadi energi tanpa air yang cukup.
Selain itu, kadang tubuh kita salah mengenali rasa haus sebagai rasa lapar. Sehingga ketika kita tidak minum sebelum makan, tubuh akan mengira kita kelaparan dan akan cenderung makan lebih banyak.
10. Hindari makan saat stres
Studi dari University of Alabama menemukan bahwa orang-orang yang makan emosional, atau makan karena merespons stres, 13 kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Jadi, jika kita sedang stres dan menjadi ingin makan banyak sebagai respons stres tersebut, cobalah makan permen karet, minum, atau jalan kaki sejenak. Usahakan merespons stres tidak dengan makanan karena bakal membuat kita mengasup lebih banyak kalori.
11. Jangan makan terlalu malam
Kesibukan harian sering sekali membuat kita makan lebih larut. Padahal, makan lebih larut akan membuat kita tidur lebih larut pula. Keduanya adalah faktor kenaikan berat badan.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Ternyata ini 4 Bahaya Makan Satu Kali Sehari
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal International Journal of Obesity, orang-orang yang waktu makan siangnya bergeser lebih lama cenderung kehilangan berat badan lebih sedikit dan menunjukkan tingkat penurunan berat badan yang lebih lambat selama 20 minggu diet, daripada orang-orang yang makan tepat waktu atau lebih awal.
12. Perbanyak jalan kaki
Kebanyakan orang menghabiskan sekitar sembilan jam duduk dan delapan jam berbaring. Artinya, kita menghabiskan lebih sedikit waktu untuk bergerak.
Faktanya, banyak orang mungkin duduk dan berbaring lebih lama dari itu. Pola hidup kurang gerak (sedentary lifestyle) membuat kita membakar 100 kalori lebih sedikit, yang tentunya akan membuat kita lebih sulit meraih target penurunan berat badan.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Clinical Journal of the American Society of Nephrology, jalan kaki dua menit setiap jamnya sudah cukup membantu mengurangi efek terlalu banyak duduk. Meski kecil, namun ini bisa menjadi salah satu kebiasaan yang bikin cepat kurus.
13. Keluar rumah setiap pagi
Dalam sejumlah studi, paparan matahari antara pukul 08.00 hingga siang hari berkaitan dengan pembakaran lemak dan Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih rendah secara signifikan, terlepas dari apa jenis olahraga, asupan olahraga, pola tidur, hingga usia seseorang.
Selain karena tubuh kita bergerak, manfaat penurunan berat badan juga bisa berkaitan dengan sinar matahari.
Peneliti dari University of Alberta di Edmonton menemukan, sinar matahari menembus kulit kita dan mencapai sel-sel lemak putih yang berada tepat di bawah kulit, sehingga mengurangi sel-sel lemak dan memungkinkan lipid dilepaskan dari sel. Dengan kata lain, sel-sel kita tidak menyimpan banyak lemak.
Baca Juga: 11 Manfaat Temulawak untuk Lambung, Konsumsi Sekarang Kalau Mau Kurus!
14. Kurangi stres
Sebuah studi yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat stres kerja tinggi 26 persen lebih mungkin untuk bergerak tidak aktif di waktu senggang mereka daripada orang-orang yang memiliki pekerjaan dengan tingkat stres lebih rendah.
Sebuah studi University of Rochester menemukan hasil serupa. Mereka menemukan bahwa stres di tempat kerja menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti lebih banyak duduk dan menonton televisi dan kurang berolahraga.
Jadi, jika rutinitas kerja menyebabkan stres, cobalah atur agar situasi tersebut tak membuat kita lebih banyak menjalankan perilaku tidak aktif.
Misalnya, kita bisa meluangkan 10 menit setiap jamnya untuk melakukan peregangan dan olahraga ringan. Ingatlah bahwa kebiasaan sederhana yang kita anggap sepele sekalipun bisa menjadi kebiasaan yang bikin cepat kurus.