Palembang, Sonora.ID - Dalam kegiatan Rapat High Level Meeting (HLM) TPID se-Sumatera Selatan yang berlangsung hari selasa, 11 April 2023 di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Gubernur Sumsel H. Herman Deru mendorong Bupati/Walikota se-sumsel agar mereka turun tangan langsung mengecek harga, ketersediaan barang serta pasokan distribusi agar kondisi perekonomian tetap baik dan tidak ada harga yang melonjak serta tetap terjangkau.
Deru menambahkan Bupati/Walikota agar memperhatikan beberapa komoditi utama seperti beras. telur, daging dan ikan terkait harga dipasaran dan ketersediaannya.
“TPID secara nasional adalah sebuah tim yang penting. Angka inflasi nasional adalah bagian dari daerah. Inflasi propinsi juga merupakan komulasi dari kabupaten/Kota. Kita diajak jangan lalai, menghadapi lebaran pasti demand meningkat. Pasca covid kita sedikit leluasa asal betul-betul dipantau kondisi pasar. Jangan hanya mendengarkan laporan saja, Bupati/Walikota harus monitoring ke lapangan, bahkan ke pusat produksi. 11 hari jelang lebaran sudah mulai ramai. Kebiasaan masyarakat membeli bahan pangan berlebihan serta asesoris. Semua instansi yang membidangi dapat memantau stok, kenyamanan pembeli juga perlu diperhatikan. Pertama beras. Produksi kita melimpah peringkat ke lima nasional. Kalau terjadi gejolak harga itu karena ulah individu. Satgas harus bertindak cepat, Jangan sampai harga beras melonjak tidak terkendali. Volume beras sudah baik tinggal bagaimana distribusi dari gudang ke pasar. Adanya hpp membantu kita karena tidak ada panduan harga beras.Harga telur juga dipantau . Lihat juga kesehatannya. Bupati/ Walikota agar mendorong sentra daging dan petelur karena tidak merata. Sentra telur baru ada di banyuasin, oi dan sebagian kecil oki. Konsumsi telur terus meningkat sehari 180 ton..Harga daging juga dipantau termasuk kesehatan hewan, jangan sampai mengkonsumsi daging yang kurang sehat. Harga ikan juga dipantau. Ada yang cukup supply dan ada yang masih kurang. Ikan gabus didatangkan dari Riau dan Kalimantan, ini jadi perhatian bersama. Daerah harus didorong menghasilkan keberagaman produksi pangan. Inflasi masih dibawah nasional. Pertumbuhan ekonomi diatas nasional. Penurunan kemiskinan cukup baik, harapan bisa turun jadi 1 digit. IPM juga kategori tinggi, angka stunting juga baik,” ujarnya.
Baca Juga: Stok Bahan Pangan di Landak Aman untuk Satu Bulan ke Depan
Nurcahyo Heru Prasetyo Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2023 mengalami inflasi sebesar 0,20% (mtm), meningkat dibanding inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,08% (mtm).
Inflasi yang bersamaan dengan dimulainya periode bulan Ramadan ini terutama bersumber dari inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,35% (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi gabungan 2 Kota IHK Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 4,92% (yoy). Dengan angka tersebut, inflasi Sumsel masih berada di bawah inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,97% (yoy).
“Inflasi pada bulan laporan utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,11% (mtm). Faktor utama pendorong inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan harga komoditas daging ayam ras dengan andil 0,100% (mtm), bawang putih andil 0,028% (mtm), dan daging sapi andil 0,022% (mtm). Tekanan harga pada komoditas daging ayam ras disebabkan oleh tingginya permintaan akan komoditas tersebut saat bulan Ramadhan di tengah harga jagung sebagai bahan utama pakan yang mengalami kenaikan. Sementara itu, peningkatan harga pada komoditas bawang putih dan daging sapi disebabkan oleh pasokan yang belum optimal seiring dengan proses impor yang masih berlangsung di tengah permintaan saat bulan Ramadhan yang terus meningkat,” ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Landak Gelar High Level Meeting Rakor TPID Kab. Landak