Hal ini biasanya terjadi pada tumbuhan kelapa terutama pada bagian batok kelapa dan sabut kelapa.
Pada saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, ada masa istirahat yang dilakukan oleh biji. Masa ini disebut masa dormansi.
Pada masa dormansi ini, biji akan menyiapkan bahan-bahan berupa gen yang digunakan untuk melakukan pembelahan sel.
Dalam proses penundaan perkecambahan biji ini hormon asam absisat akan mencegah sel-sel biji tidak membelah.
Tumbuhan dapat menggugurkan bunga atau buahnya pada momen tertentu sebagai bentuk respons atas perubahan suhu dan kondisi lingkungan
Pengguguran ini dipengaruhi oleh hormon asam absisat dan terjadi ketika masa pembentukan bunga sedang berlangsung.
Selain itu, hormon asam absisat juga menyebabkan pengguguran pada daun. Tumbuhan akan menggugurkan daunnya sebagai bentuk adaptasi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan air yang tinggi.
ABA diketahui memulai penuaan pada daun dengan cara melepaskan hijau daun dan menjadi kuning. ABA juga meningkatkan proses respirasi.
Penurunan kadar CO2 di atmosfer dan kekurangan air menyebabkan aktivasi ABA yang dilepaskan dari kloroplas ditemukan dalam sel penjaga.
ABA membuka saluran K+, sel penjaga kehilangan K+ dan turgor, maka stomata akan menutup. Hal ini akan melindungi tanaman dari kekeringan.
Namun, ketika CO2 di atmosfer meningkat dan kebutuhan air terpenuhi, maka konsentrasi ABA pada sel penjaga menurun K+ dan turgor kembali normal sehingga stomata terbuka.
Baca Juga: Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan dan Contohnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.