Sonora.ID - Dalam artikel ini kita akan mempelajari bersama mengenai salah satu materi Geografi, yakni siklus batuan.
Batuan sendiri merupakan massa yang terdiri atas satu atau lebih macam mineral dengan komposisi kimia yang tetap sehingga dengan jelas dan dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya.
Batuan merupakan bahan utama pembentuk kulit bumi. Induk segala batuan adalah magma yang merupakan batuan cair pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas.
Sementara itu, ada beberapa mineral pembentuk batuan yang penting seperti kuarsa (SiO2), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-SIlikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCo3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Baca Juga: Batuan Metamorf: Pengertian, Jenis, dan Contohnya, Materi Geografi
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, sedimen, malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
Proses siklus batuan ini membutuhkan waktu hingga ribuan tahun sehingga tidak diketahui secara jelas kapan dan akhir dari siklusnya.
Proses Siklus Batuan
Proses siklus batuan ini berasal dari magma yang keluar dari bawah permukaan bumi lalu menjadi dingin karena terkena hujan dan sinar matahari sehingga menjadikannya sebuah batuan beku.
Magma yang keluar dari gunung berapi akan mengalami proses kristalisasi, yakni proses pembekuan hingga membentuk sebuah kristal atau mineral dan membentuk batuan beku.