Mpok Lilis atau Lilis Suryani, salah satu KPM PKH (Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan) yang sudah menerima PKH sejak tahun 2012. (
Dok. Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI)
Sonora.ID - Mpok Lilis, sapaan akrabnya, sedang merapihkan barang dagangan di warungnya yang terlihat resik di gang kecil di daerah Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Senyumnya bertebaran kepada tetangganya yang lalu lalang.
Mpok Lilis menyusun beberapa kue khas Betawi yang memenuhi etalase warung. Mpok Lilis atau Lilis Suryani merupakan salah satu KPM PKH (Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan) yang sudah menerima PKH sejak tahun 2012.
Perempuan 49 tahun ini tinggal bersama anak-anak dan orangtuanya sejak suaminya meninggal.
Meski menerima bantuan PKH, Lilis tak sekedar menunggu bantuan. Ia terus mengembangkan potensi dan usaha yang ia miliki. Selama itu, usahanya pasang surut.
Ia memulai membuka warungnya 2 tahun lalu, namun sempat terhenti karena mengalami kecelakaan dan harus rutin berobat ke rumah sakit.
Besarnya potensi untuk berkembang mandiri, Lilis mendapatkan Bantuan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) pada Desember 2022.
Bantuan PENA diberikan dalam bentuk peralatan usaha, bahan baku, dan atau bahan lainnya yang menunjang usaha para penerima manfaat.
Bantuan penguatan usaha dalam bentuk frozen food, 1 buah etalase, 2 buah rak makanan, 1 box makanan untuk mengembangkan usaha warungnya yang Bernama Kela Frozen.
“Alhamdulillah setelah mendapat PENA jadi berangsur lebih baik dan sejak Desember 2022 sampai April 2023 warung saya bisa berkembang,” ujar Lilis.
Beberapa barang dagangan di warung Lilis juga merupakan hasil produksi dari para penerima manfaat PKH lainnya yang ada di RW 017 Kelurahan Jatimekar.
Di antaranya jajanan khas Betawi, seperti Kue Kembang Goyang, Akar Kelapa, Dodol Betawi, Kue Bawang, Kue Biji Ketapang, Kremes Ubi, dan Stik Bawang.
“Sementara ini ada 6 KPM yang berkontribusi untuk memproduksi jajanan khas Betawi disini, yang berasal dari RW 17 Kelurahan Jatimekar Bekasi, dan saya terus mendorong mereka agar bisa berubah dan bangkit,” imbuhnya.
Saat ini memang Kementerian Sosial sedang menggencarkan beberapa program kewirasuhaan melalui Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Sentra Kreasi ATENSI (SKA), dan pelatihan kewirausahaan.
Hingga saat ini sudah terdapat 5.209 penerima manfaat PENA di seluruh Indonesia, dan tahun 2023 PENA ditargetkan dapat menyasar kepada 7.500 KPM sehingga mampu memberikan peningkatan pendapatan kepada keluarga miskin dan tidak mampu.
Program PENA ini utamanya diharapkan dapat menjadi alternatif kegiatan untuk memutus ketergantungan penerima manfaat terhadap bantuan sosial, dan mengarahkannya menjadi produktif serta mandiri.