Suti tidak kerja lagi
pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
tidak ke pabrik tidak kemana-mana
Siti tidak ke rumah sakit
batuknya memburu
dahaknya berdarah
Suti kusut-masai
di benaknya menggelegar suara mesin
kuyu matanya membayangkan
buruh-buruh yang berangkat pagi
pulang petang
hidup pas-pasan
gaji kurang
dicekik kebutuhan
Suti meraba wajahnya sendiri
tubuhnya makin susut saja
makin kurus menonjol tulang pipinya
loyo tenaganya
bertahun-tahun dihisap kerja
Suti batuk-batuk lagi
ia ingat kawannya
Sri yang mati
karena rusak paru-parunya
Suti meludah
dan lagi-lagi darah
Suti memejamkan mata
suara mesin kembali menggemuruh
bayangan kawannya bermunculan
Suti menggelengkan kepala
tahu mereka dibayar murah
Suti meludah
dan lagi-lagi darah
Suti merenungi resep dokter
tak ada uang
tak ada obat
4. Peringatan
Jika rakyat pergi
jika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
Kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
penguasa harus waspada dan belajar mendengar
Bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasati terancam
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara bungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata, lawan!
Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Buruh Internasional, Kamu Bisa Gunakan Tanpa Aplikasi Apa Pun!
5. Puisi Untuk Adik
apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita akan terus melawan
waktu yang bijak bestari
kan sudah mengajari kita
bagaimana menghadapi derita
kitalah yang akan memberi senyum
kepada masa depan
jangan menyerahkan diri kepada ketakutan
kita akan terus bergulat
apakah nasib kita akan terus seperti
sepeda rongsokan karatan itu?
o… tidak, dik!
kita harus membaca lagi
agar bisa menuliskan isi kepala
dan memahami dunia
6. Sehari Saja Kawan
Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing nggandeng lima kawan
sudah berapa kita punya kawan
Satu kawan bawa tiga kawan
masing-masing bawa lima kawan
kalau kita satu pabrik bayangkan kawan
Kalau kita satu hati kawan
satu tuntutan bersatu suara
satu pabrik satu kekuatan
kita tak mimpi kawan!
Kalau satu pabrik bersatu hati
mogok dengan seratus poster
tiga hari tiga malam
kenapa tidak kawan
Kalau satu pabrik satu serikat buruh
bersatu hati
mogok bersama sepuluh daerah
sehari saja kawan
sehari saja kawan
Sehari saja kawan
kalau kita yang berjuta-juta
bersatu hati mogok
maka kapas tetap terwujud kapas
karena mesin pintal akan mati
kapas akan tetap berwujud kapas
tidak akan berwujud menjadi kain
serupa pelangi pabrik akan lumpuh mati
Juga jalan-jalan
anak-anak tak pergi sekolah
karena tak ada bis
langit pun akan sunyi
karena mesin pesawat terbang tak berputar
karena lapangan terbang lumpuh mati
Sehari saja kawan
kalau kita mogok kerja
dan menyanyi dalam satu barisan
sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan
Itulah kumpulan puisi tentang Hari Buruh karya Widji Tukul.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 6 Puisi Karya Widji Thukul Tentang Perjuangan Kaum Buruh, Peringati Hari Buruh Internasional 1 Mei
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News