12 Prinsip Kimia Hijau Lengkap dengan Definisi dan Contohnya

29 April 2023 07:00 WIB
12 prinsip kimia hijau.
12 prinsip kimia hijau. ( Pixabay)
  1. Ekonomi atom (atom economy)

Metode sintetis harus dirancang untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang akan digunakan dalam proses produk akhir.

  1. Sintesis kimia yang tidak berbahaya (less hazardous chemical synthesis)

Metode sintetis dirancang untuk menggunakan serta menghasilkan zat dengan kandungan lebih sedikit atau tanpa toksisitas terhadap kesehatan manusia juga lingkungan.

  1. Perancangan bahan kimia yang lebih aman (designing safer chemicals)

Prinsip ini menjelaskan bahwa produk kimia harus dirancang untuk mempertahankan fungsinya sekaligus meminimalkan toksisitas.

  1. Pelarut dan alat bantu yang lebih aman (safer solvents and auxiliaries)

Penggunaan zat tambahan, seperti pelarut atau zat pemisah, wajib diusahakan tidak berbahaya saat digunakan.

  1. Desain untuk efisiensi energi (design for energy efficiency)

Prinsip ini menegaskan bahwa metode sintetis harus dilakukan pada suhu dan tekanan sesuai sekitarnya.

  1. Penggunaan bahan baku terbarukan (use of renewable feedstocks)

Sebaiknya menggunakan bahan mentah dan bahan baku yang bisa diperbarui secara teknis maupun ekonomis.

  1. Mengurangi turunan (reduce derivatives)

Derivatisasi yang diperlukan, seperti modifikasi sementara dan proteksi atau deproteksi, harus diminimalkan bahkan dihindari sebisa mungkin.

Hal ini karena langkah tersebut memerlukan reagen (bahan yang dipakai dalam reaksi kimia) tambahan yang dapat menghasilkan limbah.

  1. Katalisis (catalysis) 

Prinsip ini menyatakan bahwa penggunaan reagen katalitik dengan selektif akan lebih baik daripada reagen stoikiometri (berkaitan dengan reaksi kimia). 

Penggunaan katalis dalam kimia hijau berperan pada peningkatan selektivitas serta meminimalkan penggunaan energi.

  1. Desain untuk degradasi (design for degradation)

Produk kimia harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat terurai menjadi produk degradasi yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di lingkungan.

  1. Analisis real-time untuk mencegah polusi (real-time analysis for pollution prevention)

Metodologi analitis perlu dikembangkan lebih lanjut, agar memungkinkan pemantauan dan pengendalian proses secara real-time sebelum terbentuknya zat berbahaya.

  1. Penggunaan bahan kimia yang lebih aman untuk mencegah kecelakaan (inherently safer chemistry for accident prevention)

Prinsip ini menjelaskan bahwa zat dan bentuk zat yang digunakan dalam proses kimia sebisa mungkin harus meminimalkan potensi kecelakaan kimia, misanya, ledakan dan kebakaran.

Contoh Pengaplikasian atau Penerapannya dalam Kehidupan

Di bawah ini pun beberapa contoh penerapan prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari, dikutip dari berbagai sumber.

  • Menerapkan metode 3R dalam penggunaan energi, yakni reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang), dan reduce (mengurangi).
  • Menggunakan plastik yang ramah lingkungan yang terbuat dari jagung, kentang atau hasil pertanian lainnya untuk mulai menggantikan plastik yang berasal dari petroleum.
  • Menggunakan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya, biogas, biodiesel, biofuel, dan sebagainya.

Baca Juga: Contoh Peranan Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian, dengan Penjelasannya

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm