Adapun mantel atas terletak di bawah kerak dan memiliki ketebalan sekitar 70 km. Litosfer dan mantel atas bersama-sama membentuk apa yang disebut sebagai "mantel padat".
Mantel padat sangat kaku dan rapat, dan mampu mengalir seperti cairan dalam waktu yang sangat lama akibat proses konveksi.
Proses konveksi adalah proses aliran massa yang terjadi pada cairan atau gas akibat perbedaan suhu dan tekanan di dalamnya.
Konveksi pada mantel padat memainkan peran penting dalam pembentukan topografi Bumi seperti gunung api, pegunungan, dan lembah laut.
Baca Juga: Pengertian Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan
2. Mantel
Mantel bumi terletak di bawah litosfer dan memiliki ketebalan sekitar 2.900 km yang terdiri dari mantel atas, mantel tengah, dan mantel bawah.
Mantel atas merupakan lapisan paling dekat dengan litosfer dan memiliki suhu yang lebih rendah daripada mantel bawah.
Sementara itu, mantel tengah merupakan zona transisi antara mantel atas dan mantel bawah, dan memiliki sifat fisik yang berbeda dengan kedua lapisan tersebut.
Terakhir, mantel memiliki komposisi batuan yang dominan terdiri dari silikat dan oksigen, serta unsur-unsur seperti magnesium, besi, aluminium, dan kalsium.
3. Inti luar
Inti bumi yang utamanya terdiri dari besi dan nikel terletak di bawah mantel serta memiliki ketebalan sekitar 3.480 km yang terbagi menjadi inti luar dan inti dalam.
Inti luar adalah lapisan cair yang memiliki tebal sekitar 2.200 km Pergerakan massa cair di inti luar menyebabkan terjadinya arus listrik yang menghasilkan medan magnet Bumi.
Namun, mekanisme terjadinya konveksi di inti luar masih menjadi topik penelitian yang kontroversial dan kompleks.
Baca Juga: Pengertian Gempa Bumi: Jenis, Penyebab, dan Cara Menyelamatkan Diri
4. Inti dalam
Inti dalam adalah lapisan padat yang memiliki tebal sekitar 1.200 km dan tidak mengalami konveksi.
Meskipun inti dalam terdiri dari bahan yang sama dengan inti luar, kondisinya berbeda karena tekanan di inti dalam lebih tinggi sehingga besi dan nikel mengalami deformasi plastis yang menyebabkan mereka berperilaku padat meski pada suhu yang sangat tinggi.
Suhu struktur lapisan bumi inti dalam dapat mencapai sekitar 5.000-6.000 derajat Celsius, dan tekanannya diperkirakan mencapai sekitar 3,5 juta kali tekanan atmosfer pada permukaan Bumi.