"Sesuai dengan target arahan Bapak Gubernur memang kelemahan kita ada didata, dan pada hari Kamis yang lalu kita juga sudah bertemu dengan Dinas Kesehatan sehingga dalam waktu dekat ini kita ingin mengetahui data-data stunting ada dimana saja, dan semua itu harus linear dengan by name by addres", kata Pintauli Romangasi.
Lebih lanjut, sesuai dengan apa yang disampaikan Bapak Deputi tadi untuk sekarang ini BKKBN telah memiliki data beresiko stunting. Untuk melengkapi data yang dirangkum saat ini kita sudah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Cara Cegah Balita Stunting, Hasto Wardoyo: Cukup Asupan Dua Butir Telur dan Ikan Tak Bersisik
"Artinya dalam waktu dekat ini kita sudah tahu persis bahwa target yang ingin kita kejar untuk penurunan angka stunting yang dinginkan Bapak Gubernur yaitu terkait data ibu hamil. Berdasarkan data yang ada, data ibu hamil yang rajin melakukan pengecekan di Kalbar ini cukup tinggi dan disaat proses melahirkan itu diperlukan kajian lebih jauh bersama perguruan tinggi maupun peneliti untuk dapat mencegah agar tidak terjadinya stunting", ucap Pintauli Romangasi Siregar.
Pada kegiatan pengukuhan tersebut juga turut dihadiri Perwakilan Forkopimda Kalimantan Barat, beberapa unsur Kepala OPD dilingkungan Pemprov Kalbar, serta seluruh jajaran instansi stakeholder terkait.