Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel kembali menerima kedatangan 13 orang warganya dari Sudan. Mereka yang datang ini seluruhnya merupakan mahasiswa. Secara total, warga Sulsel yang telah dipulangkan dari Sudan hingga saat ini mencapai sekitar 37 orang.
Kedatangan mereka diterima oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Muhammad Firda di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (3/5/2023).
Firda mengatakan, berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, seluruh WNI asal Sulsel yang berada di Sudan telah dipulangkan. Adapun 13 warga Sulsel yang datang ini menjadi kloter terakhir. Kepulangan mereka difasilitasi menggunakan pesawat hercules.
"Sekarang yang datang ini 13 orang, kloter 3 dan 4 kita gabung. Untuk sementara ini, sudah tidak ada (warga Sulsel di Sudan), karena ini yang terakhir," ujar Firda kepada awak media.
Menurut Firda, setelah mendarat di Makassar, pihaknya langsung menyerahkan ke pihak keluarga. " Jadi kita serahkan ke keluarga, kalau mau pulang secara mandiri juga silahkan. Ada dari Pemda yang jemput," sebutnya.
Terkait kelanjutan pendidikan para mahasiswa tersebut, Firda mengaku pihaknya telah mengusulkan kepada Gubernur untuk memfasilitasi mereka berkuliah di Makassar. Hal itu mengingat situasi di Sudan belum kondusif.
Baca Juga: Alhamdulillah! 16 WNI Asal Sulsel Berhasil Dievakuasi dari Sudan
Firda menuturkan, jika usulannya disetujui, UIN Alauddin Makassar akan menjadi salah satu kampus yang akan menampung para mahasiswa tersebut. Hanya saja, Firda masih enggan membeberkan seperti apa nantinya bentuk fasilitasi perkuliahan yang akan ditawarkan kepada mahasiswa ini.
"Saya sudah komunikasi dengan Rektor UIN. Saya mau tau bagaimana regulasinya, bisa tidak dia akomodasi ini mahasiswa kita yang dari Sudan ini untuk kuliah di UIN. Tapi belum final," ungkapnya.
Melansir dari Kompas, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P Marsudi menyampaikan, sebanyak 949 Warga Negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Sudan, menyusul adanya konflik yang memanas di negara tersebut. Adapun konflik yang mengancam situasi keamanan di Sudan itu terjadi antara Sudan Armed Forces dan Rapid Support Forces pada tanggal 15 April 2023.