"Kayaknya gak mau dibersihin tuh karena beliau gak mau ngerepotin, kalau menurut saya sih beliau tuh kayak gak enakan lah gitu," kata Ii.
Saat Bang Brew masuk ke dalam rumah Dokter Wayan, ia tak bertemu dengan pemilik rumah, ini karena Dokter Wayan sudah dievakuasi keluarganya di Bali.
Jalan menuju rumahnya terlihat menanjak.
Suami Li, Gede mengatakan jika ada banyak orang yang masih berobat ke Dokter Wayan.
"Warga masih suka berobat karena saking percayanya, bagus jadi orang berobat," kata Gede.
Kemudian Gede menunjukkan ruangan praktik Dokter Wayan dan pasiennya.
Baca Juga: Cara Aktifkan Satu Akun WhatsApp untuk 4 Perangkat, Simak Tahapnya!
Ruangan itu terdapat pintu yang terlihat usang dengan lampu yang dipasangi di tengahnya.
Masuk ke bagian dalam terlihat dua buah bangku berwarna biru dan putih tempat pasien menunggu.
Ruangan tersebut terlihat gelap dan kotor, di sekelilignya bahkan terlihat sampah berserakan.
Di dalam ruangan praktiknya ada banyak kardus menumpuk, ada timbangan, buku catatan, peralatan medis yang semuanya dipenuhi oleh debu.
Lantainya pun jauh dari kata bersih.
Ada rak besar yang di dalamnya terdapat banyak macam obat-obatan yang tampak bercampur dengan peralatan medis lainnya.
Di samping rak ada ranjang pasien dengan sprei merah yang sudah sangat kotor.
"Tapi ini masih ada pasien ya?" tanya Bang Brew.
"Masih ada, karena untuk makan Dokter Wayan itu ya dari pasien," kata Gede.
"Salut masih ada pasien yang datang untuk berobat dan percaya keahlian Dokter Wayan," ucap Bang Brew sembari kameranya mengarah ke berbagai sudut tempat praktek sang dokter.
"Karena biasanya yang masih berobat itu pasien lama," tutur Gede
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Dokter Wayan, Tinggal Sendiri di Rumah Besar Kumuh & Terbengkalai, Disebut Masih Buka Praktek
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News