Pontianak, Sonora.ID - Tahapan persiapan pelaksanaan ibadah haji di Kalimantan Barat saat ini masih dalam tahap pelunasan yaitu sampai pada tanggal 5 Mei 2023, dimana sampai saat ini memang belum ada petunjuk untuk perpanjangan pelunasan.
Kasi Bina Haji Reguler, H. Ma’shum Ahmadi menjelaskan saat ini Kanwil Kemenag Kalbar juga sedang melakukan persiapan – persiapan lainnya seperti Bimbingan Manasik Haji yang dilaksanakan oleh calon Jemaah haji se-Kalbar mencakup kabupaten/kota.
“Dari sisi dokumen calon Jemaah haji, kita lakukan kesiapan paspor yang mana kita sudah lakukan scan kemudian pelaksanaan Biometrik oleh masing – masing Jemaah. Untuk calon Jemaah haji yang berjumlah 2519 orang ini semuanya masih dalam tahapan pelunasan dan persiapan dokumen perjalanan haji, “ jelasnya pada Kamis (4/5/2023).
Selain itu lanjutnya, persiapan kesehatan seperti vaksin meningitis juga sedang dilakukan dan pada saat ini sedang dilaksanakan rapat di Jakarta untuk penentuan kloter, penetapan kloter dan maskapai yang digunakan oleh calon Jemaah haji. “Kloter kita dari 25 s.d. 31 itu masih draft, harapan kita tidak ada perubahan, karena semua embarkasih sedang rapat di Jakarta untuk penentuan kloter, penetapan kloter, dan maskapai yang digunakan, “ tambahnya.
Baca Juga: Semarakkan Hardiknas, SMA/SMK se-Kalbar Pamerkan Berbagai Macam Produk
Sejauh ini tentunya Kemenag selalu berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) yang ada di pusat terutama bagian Direktur luar negeri, direktur bimbingan Jemaah dan lainnya.
Pada keberangkatan haji tahun ini terdapat 7 kloter yang masing – masing kloter terdiri dari 374 seat/ maskapai. Dengan formasi 6 orang ketua kloter, 7 orang pembimbinga ibadah, 18 orang petugas atau tim Kesehatan haji kloter terdiri dari 6 dokter dan 12 perawat dan dibantu oleh 18 petugas haji daerah dari provinsi Kalba, kemudian ditambah lagi dengan 2 orang KBIHU dari kota Pontianak, dimana total petugas berjumlah 51 orang untuk mendampingi jemaah.
“Satu catatan penting pada penyelenggaraan haji tahun ini adalah #hajiramahlansia, jadi bagaimana pada saat bimtek ada simulasi petugas bagaimana menangani calon Jemaah haji lansia yang menggunakan kursi roda, kemudian menangani Jemaah lansia yang sakit, dan berbagai macam kondisi fisiknya, “ terangnya lagi.
Pada tahun ini kuota lansia di perbanyak, untuk peserta calon jemaah haji Indonesia 60% terdiri dari lansia. Sementara kuto lansia yang tadi nya di Kalbar hanya 25 orang saja, tahun ini mendapat kuota sebanyak 126 orang calon Jemaah haji lansia.